Hai guys?
●●●
"Zen. Kenapa kita gak pacaran aja ya?" tanya Yazka
Gadis itu diam sejenak mencoba mencerna ucapan Yazka, lalu Zena tertawa lepas seketika dan pria itu pun ikut tertawa.
Plak
Lagi dan lagi, tangannya mendarat di kepala Yazka. Pria itu meringis memegangi kepalanya, Yazka mengomel pada Zena. Memangnya kepala dia itu samsak, yang bisa dipukul semaunya.
"Heh jamal! Gue udah sering banget denger lo ngomong kayak gitu ya, tapi sorry. Gue gak tertarik" ucap Zena lalu memutar bola mata malas
"Terus satu lagi" imbuhnya lalu diam sejenak membuat Yazka menautkan kedua alisnya
"LO, BUKAN, TIPE GUE!" lanjutnya penuh penekanan di setiap kata
Yazka memicingkan matanya sambil tersenyum lebar pada Zena, wanita berambut sebahu itu memiliki feeling tidak enak. Pasti ini adalah tanda-tanda akan muncul kejahilan pria itu.
"Ya gapapa sih bukan tipe lo, tapi kalo misalkan gue jodoh lo gimana?" ucap Yazka melantur
Zena sudah sangat paham dengan pria itu, Yazka selalu menggoda Zena dengan ucapan-ucapan nyeleneh nya. Walaupun candaannya tidak membuat Zena tertawa, tapi Yazka yakin bahwa gadis itu sudah tertawa dalam hati.
"Amit-amit! Gue gak mau berjodoh sama lo, bisa-bisa gue darah tinggi!" ketus Zena
"Gue sih mau-mau aja, kan itu takdir" jawab Yazka dengan entengnya mengatakan hal itu
Plak
Kini tak lagi bagian kepala yang menjadi sasaran Zena, ia memukul lengan Yazka dengan sangat kencang dengan kekuatan torpedo.
"Jangan sering mukul gue, kebiasaan. Kalo misalkan gue gak ada nanti lo kangen" ucap Yazka santai
Zena mencubit lengan Yazka hingga merah. Benar-benar tak memiliki perasaan, itulah yang Yazka ucapkan.
"Lo tuh kalo ngomong gak bismillah dulu, pamali tahu. Jangan ngomong kayak gitu dodol!" ucap Zena dengan intonasi yang meninggi
"Tuh kan, udah gue tebak. Lo tuh suka sama gue" jawab Yazka seperti biasa dengan kepercayaan dirinya yang selangit
"Gue bosen ah! Pulang yuk" ucap Zena lebih dulu meninggal tempat itu
Yazka mengikuti Zena sembari menggoda wanita itu, namun Zena hiraukan saja. Kini ia hanya menganggap ucapan Yazka adalah angin lewat tanpa permisi.
Tring!
Suara notif pesan terdengar nyaring bunyinya, pasalnya tak hanya satu notif saja. Tapi lebih dari lima. Suara notif itu berasal dari ponsel Yazka.
Pria itu merogoh saku celananya dan mengambil gawai ponselnya.
Mia
Ka
Yazka kamu dimana?
Maaf banget kalo aku ganggu
Bisa ketemu gak? Tapi sekarang
Di cafe biasa ya
Aku takut.
Tolong aku kaSetelah membaca isi pesan terakhir dari mantan kekasihnya itu, Yazka bergegas untuk pergi dan berpamitan pada Zena namun ia tak mengatakan hal yang sejujurnya.
Zena hanya mengiyakan saja, karena pria itu bilang ada temannya yang sedang membutuhkan bantuan.
"Maaf zen, gue gak mau ngerepotin lo" ucap Yazka dalam hatinya
🌻
Kini Yazka dan Mia berada di sebuah cafe yang dulu sering mereka kunjungi, cafe ini sering dikunjungi oleh para remaja yang sedang di mabuk asmara. Dulu, Yazka dan Mia sering mendapatkan voucher gratis makan. Karena mereka sering berkunjung kesini, dan ini pertama kalinya mereka menginjakkan kaki di cafe ini. Banyak yang berubah, termasuk hubungan mereka.
Wanita yang memakai dress ketat berwarna merah sehingga memunculkan lekukan tubuhnya. Dengan rambut yang terurai panjang, wanita itu terlihat sangat cantik.
"Satu botol lagi anggurnya" ucap wanita itu
Sebelumnya Yazka tak pernah melihat mantan kekasihnya itu meminum alkohol. Tapi kini terlihat jelas dihadapannya. Sedari tadi Yazka hanya meminum secangkir kopi sambil mendengarkan keluh kesah wanita itu.
Pelayanan datang memberikan sebotol minuman beralkohol itu, ketika Mia hendak menuangkan minuman itu ke gelasnya Yazka menahannya.
"Cukup Mia, gue antar lo pulang ya" ucap Yazka
"Gue gak mau pulang, anterin gue ke apartment ka" ucap wanita itu setengah sadar
Saat hendak beranjak bangun, wanita itu sempoyongan untung saja Yazka menahannya dan mengangkat Mia ala bridal style keluar dari cafe itu.
"Loh bukannya cewek itu udah nikah ya? Kok sama cowok lain" ucap salah satu pegawai di sana
"Pasti mereka orang yang gak bener" imbuh pelayan yang lain
Dan masih banyak lagi cibiran pedas yang dilontarkan oleh pegawai di sana.
🌻
Yazka membawa Mia ke apartemen milik wanita itu. Sebelumnya Yazka ingin membawa Mia ke rumahnya, namun bagaimana jika kedua orang tuanya menuduh yang tidak-tidak dan lebih baik ia bawa Mia ke apartemen.
Yazka masih hafal dengan apartemen milik Mia, karena dulu dia sering menjemput Mia jika hendak berkencan.
Wanita itu terbangun ketika Yazka membaringkan tubuhnya, walaupun hanya setengah sadar.
"Jangan pergi ka" lirih Mia
Setelah itu Mia beranjak dari tempat tidurnya dan memeluk Yazka dengan erat, pria itu tak membalas pelukan Mia. Dan Mia pun menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur bersamaan dengan Yazka. Kini posisi Yazka menindih tubuh wanita itu.
"Aku sayang sama kamu ka" ucap Mia
Nah loh guys, gimana nih Yazka. Kira-kira kalo Zena tahu gimana?
Lanjut gak?
Terimakasih sudah membaca<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Rental Girlfriend [END]✔
ContoYazka dan Zena berteman sejak kecil hingga tumbuh menjadi dewasa, mereka bertetangga tapi bila disatukan tidak pernah akur. Namun, suatu hari Yazka menawarkan tawaran gila pada Zena. Lalu bagaimana kisah mereka selanjutnya? Daripada penasaran, yuk...