LIMA

3.2K 188 1
                                    

Hai? Pasti pada kangen banget kan sama mereka? Yuk buruan baca, eits tapi jangan lupa tinggalkan komen dan vote nya ya.

Yang belum follow, yuk lah berteman dulu^_^

●●●

Zena dan Yazka bersepakat untuk melakukan sesuatu, mereka berdua akan menyelesaikan kesalahpahaman yang telah terjadi belakangan ini.

Seperti biasanya, Yazka dan Zena selalu pergi ke kantor berdua karena jarak rumah mereka hanya beberapa langkah saja sudah sampai.

Namun akhir-akhir ini, pandangan mata orang-orang di tempat kerjanya berubah karena mendengar berita bahwa mereka akan menikah. Terlebih banyak wanita-wanita di kantornya itu selalu sinis pada Zena karena terlalu dekat dengan Yazka dan sekarang mendengar tentang hal itu, mereka semakin membenci Zena.

Selagi tidak menghasilkan uang untukku, aku tidak peduli hal itu. Begitulah prinsip seorang Zena Rachelia. Bagi dirinya, jika tidak menghasilkan sesuatu hanya membuang-buang waktu.

Kini Yazka tengah mengendarai kuda besi berwarna hitam kesayangannya, motor itu ia dapatkan dari hasil jerih payahnya sendiri. Jika boleh jujur, Yazka lebih cinta pada motornya di banding pacarnya.

Eh, kan Yazka gak punya pacar><

"Kok lo tumben pake si otoy?" tanya Zena

Otoy? Itu adalah nama motor Yazka, entah ia mendapatkan nama itu darimana.

"Mobil gue lagi di bengkel, kalo lo gak mau naik si otoy turun aja"

Plak!

Zena mengeluarkan senjata pamungkasnya, sekarang tidak terasa sakit karena Yazka mengenakan helm.

"Jangan gitu sama pacar!" ucap Zena

Yazka membulatkan matanya dan menepikan motornya.

"Pacar sewaan maksudnya" imbuh gadis 23 tahun itu

Tak ada jawaban dari pria itu, ia kembali melajukan motornya.

"Kenapa sih lo kayak kaget banget di panggil pacar? Oh gue tahu, karena semenjak putus dari Mia lo kan gak pernah jalin hubungan sama siapapun. Dan sekarang lo ngerasa berbunga-bunga kan di panggil pacar? Ngaku lo!" ucap Zena

"Gak usah berisik kalo masih mau nebeng sama gue!"

"Ceilah sensi amat si. Gini-gini juga kan gue pacar lo, ya walaupun cuma pura-pura. Tapi seenggaknya gue bisa bikin lo ngerasain jatuh cinta lagi" ucap Zena penuh percaya diri dengan ucapannya

"Dih pede lo! Gini nih kalo pas pembagian rasa percaya diri barisnya paling depan, lagipula gue gak ngerasa apa-apa tuh. Hubungan ini hambar banget kayak hidup gue"

"Gue bukan mamah dedeh, lo gak usah curhat!" ucap Zena sambil me-rolling eyes

"Apa hubungan ini kita seriusin aja Zen?"

🌻

Yazka memarkirkan sepeda motornya, dengan cepat Zena turun sambil melepaskan helm dengan ekspresi wajah seperti menahan amarah.

Yazka memicingkan matanya dan tersenyum jahil pada Zena.

"Gue masih marah sama lo!" sarkas Zena

"Lo masih marah gara-gara ucapan gue tadi? Yaelah Zen, gue cuma bercanda. Oh jangan-jangan lo baper ya sama gue?"

"Dih najis!"

Sungguh Zena ingin menghantam wajah sok cool Yazka itu dengan tangan thanos nya, jika bukan di kantor pria itu pasti sudah babak belur. Pasalnya ucapan pria itu tidaklah lucu, untung saja Zena bukan tipikal orang yang mudah jatuh cinta.

"Sorry kanjeng Ratu Zena Rachelia"

"Ya ampun! Siapapun tolong inces, kenapa sepagi ini bisa melihat pemandangan uwu di depan mata" ucap wanita yang tiba-tiba datang entah darimana, suaranya terdengar nyaring sekali seperti toa.

Wanita itu berlari kecil menghampiri Yazka dan Zena. Dia adalah salah satu shipper Yazen (Yazka Zena), jadi jangan merasa heran jika gadis ini begitu antusias ketika melihat kemesraan mereka berdua.

Mesra? Mari kita lihat di mana sisi mesranya.

Dengan cepat Yazka merangkul bahu Zena, sesekali ia mengacak-acak rambut gadis itu agar terlihat bahwa ia sangat gemas. Padahal aslinya geli sekali melakukan hal seperti ini. Maklum, jomblo satu ini sudah mati rasa.

"Lo berdua udah cari WO buat acara nikah belum? Kalo belum gue bantu deh, ya" ucap Rina penuh antusias

"Kejauhan banget" cicit Zena

"Hah kejauhan? Maksudnya? Ya ampun, tiga minggu lagi masa lo berdua masih santai-santai aja sih?!" pekik Rina

Benar kata Zena, Rina terlalu jauh memikirkan hal itu. Andai saja ia tahu yang sebenarnya. Tapi, misi ini masih tetap berjalan dan mereka masih membohongi orang lain.

Entah kapan mereka akan berterus terang, takut, gelisah, khawatir. Semuanya terasa bercampur aduk, pikiran mereka dipenuhi rasa bersalah karena membohongi orang lain.

"By the way, acara nikah lo berdua mau temanya outdoor atau indoor?"

"Outdoor, iya kan sayang?" jawab Zena spontan membuat mata Yazka terbelalak kaget mendengarnya

Ketika melihat gerak-gerik sepasang kekasih itu mengapa Rina tampak curiga? Tapi dengan cepat ia buang pikiran negatif itu jauh-jauh, mana mungkin sahabatnya membohongi dirinya.

Yazka menggaruk-garuk dahinya sembari tertawa dan mencari-cari alasan agar Rina tidak curiga.

"Semuanya udah beres kok Rin, lo tinggal datang aja. Kita juga udah pesan gedung buat acara nikah, iya kan sayang?" ucap Yazka

Zena merespon dengan senyuman palsu namun harus terlihat bahagia. Sungguh ini amat menyiksa dirinya, mengapa semakin rumit?

"Gue cabut dulu ya, bye. Silahkan untuk melanjutkan ke uwuan di pagi hari" ucap Rina sambil meninggalkan mereka berdua

Yazka dan Zena bertatapan dengan wajah serius, mereka mengembuskan napas kasar secara bergantian.

"Makin kacau!" ucap Zena

"Tanda alarm bahaya mulai berbunyi!" ucap Yazka

"Harus di akhiri!" ucap mereka berdua secara bersamaan dengan semangat 55!

Dan akhirnya mereka merengek seperti anak kecil. Pasrah. Itulah yang bisa mereka katakan. Bagaimana bisa mereka berdua mengatakan hal itu pada Rina?

"Gimana kalo misalkan Rina cerita sama pegawai lain?" ucap Zena

Run Yazka Zena, run!

Lanjut gak?

Terimakasih sudah membaca, kalian bisa vote, komen dan share ke temen-temen yang lain^_^

Adakah disini kapal Yazen?

Rental Girlfriend [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang