DUA PULUH DELAPAN

1.7K 102 5
                                    

●●●


Seorang wanita berpenampilan nyentrik berperawakan bak gitar Spanyol itu tengah menunggu seseorang di sana.

Banyak pandang mata yang tertuju padanya, bagaimana tidak. Wanita itu berpakaian seksi hingga memunculkan lekukan tubuh.

"Mbak Mia?" tanya pria bertubuh tegap tersebut

Mia mengangguk mengiyakan.

Kini Mia tengah berada di sebuah restoran bersama seorang pria, mereka berdua adalah dua orang asing yang baru saja bertemu. Mereka bertemu untuk membicarakan sesuatu hal.

"Chiko? Lo siapanya Yazka?" tanya Mia

"Temen" jawab Chiko singkat namun dalam hatinya mengatakan Yazka bukanlah teman, melainkan musuh di medan perang.

"Jadi apa tujuan lo ngajakin gue ketemu?" tanya Mia to the point

"Gue tahu kalo lo itu mantannya Yazka" ucap Chiko sembari melipatkan lengannya di atas dada

Mia mengerutkan keningnya.

"Terus? Apa hubungannya?"

"Lo mau Yazka kembali sama lo?" ucap pria tersebut menawarkan tawaran gila, bukannya menolak justru Mia menyetujui tawaran itu

Bagi Mia, Yazka adalah cinta pertamanya yang tidak bisa dilupakan. Walaupun kini statusnya sebagai seorang istri, Mia tetaplah cinta pada Yazka. Entah bagaimana cara berpikirnya bisa seperti itu, Mia akan melakukan apapun untuk mendapatkan Yazka dan kembali dalam pelukannya.

"Sebentar. Apa lo tahu gimana caranya gue bisa balik sama Yazka?" tanya Mia

"Bahkan gue punya cara lebih dari satu, agar lo bisa balik sama Yazka" jawab Chiko

Chiko memainkan jari telunjuknya sebagai tanda Mia harus mendekat padanya, Mia pun mendekat dan setelah itu Chiko membisikkan sesuatu pada Mia.

Setelah mendengarkan rencana dari Chiko, Mia tersenyum lebar.

"Cukup gila, tapi ini sangat menggoda" ucap Mia

Setelah itu mereka bersulang.

"Cuma orang naif yang mau sama sampah kayak Yazka" batin Chiko

🌻

"Udahlah Zen jangan terlalu dipikirin, toh temen-temen di kantor juga udah ngederin penjelasan kita ko" ucap Rina, Yazka dan Zena sudah menjelaskan semuanya

Teman-teman di kantornya ada yang memafkan, ada yang "ah sudahlah" dalam artian mereka tidak peduli, ada juga yang marah dan ini mayoritasnya adalah para wanita penggemar Yazka.

"Iya juga ya, kalo hal ini udah ketahuan sama orang lain berarti gue gak ada masalah lagi" ucap Zena lalu senang kegirangan

"That's right" jawab Rina

Ting!

Suara notif pesan berasal dari ponsel Rina, dengan cepat wanita itu mengecek ponselnya. Saat membaca isi pesan itu, Rina senyum-senyum tidak jelas membuat Zena ngeri melihatnya.

"Stres!" sarkas Zena

Bukannya marah, Rina justru menjawab dengan sebuah lelucon namun Zena hanya tertawa terpaksa.

"Lo tuh aneh banget deh. Kadang uring-uringan karena galauin ayang, terus tiba-tiba senang kegirangan kayak cacing kepanasan" ucap Zena

Rina merespons dengan senyuman yang nampak gigi seperti kuda sedang nyengir. Lalu pandangannya beralih pada ponsel miliknya.

Rina berteriak histeris sambil menggoyang-goyangkan badan Zena.

"Gue mau ketemu lagi sama ayang" ucap Rina senang tak karuan

"Ayang?" tukas Zena

Rina mengangguk mantap.

Zena berdecak kesal.

"Jangan bilang lo balikan sama mantan lo lagi! Gue gak bakal nerima lagi semua curhatan lo!" ucap Zena

Rina tertawa meledek.

"Balikan sama mantan? Bukan gue banget" jawab Rina membuat Zena yang minum tersedak

"Mata lo bukan gue banget!" sarkas Zena

Kalau bukan karena bestie, Rina sudah di lempar ke dasar jurang oleh Zena. Temannya itu memang sering membuat dirinya kesal. Tiga bulan yang lalu Rina mendatangi dirinya saat tengah malam karena putus cinta, matanya yang sembab karena menangis tak henti-hentinya dan rambutnya yang acak-acakan. Untung saja dia cantik jadi tidak di kira orang stres. Dan beberapa hari kemudian wanita itu malah balikan dengan mantannya. Tapi biar bagaimanapun Rina itu teman yang selalu ada untuk dirinya setelah Yazka.

Rina melegakan tenggorokannya.

"Jadi, minggu depan itu gue mau lamaran" ucap Rina dan bibirnya tak henti tersenyum

"What?" Zena tersentak kaget saat mendengar ucapan temannya itu

Awalnya Zena tak percaya dengan ucapan Rina, pasalnya mereka itu selalu bertukar cerita. Namun akhir-akhir ini mereka sibuk dengan kesibukannya masing-masing.

"Setelah putus dari Reno gue tuh menyendiri gitu kan di caffe, ceritanya healing" ucap Rina membuat Zena melipat bibirnya karena menahan tawa

"Ih gue serius Zen, ada sambungannya nih lanjut gak?" imbuh Rina sembari memukul Zena, ciri khas wanita jika berbicara ataupun tertawa selalu diiringi dengan pukulan kecil

"Oke lanjut" ucap Zena

"Eh nanti deh kalo rame part 2" jawab Rina

"Kampret! Yang bener dong" ucap Zena tak lagi bisa menahan tawanya

"Jadi ceritanya gini, gue tuh kan lagi di caffe. Nah kebetulan rame banget kan, tiba-tiba ada cowok dateng nyamperin gue. Terus dia bilang "permisi kak, boleh ikut duduk gak?" awalnya gue lihat sekitar dan ternyata gak ada kursi kosong, ya udah gue iyain aja. Dan cowok itu ngajak gue ngobrol dong, orangnya asik banget. Akhirnya kita kontekan tuh, terus beberapa hari kemudian dia datang ke rumah gue dan dia bilang ke bokap nyokap gue kalo dia mau ngelamar gue" ucap Rina panjang kali lebar dan diakhiri dengan teriakan histeris karena salah tingkah

Zena pun ikut senang, karena akhirnya Rina tidak akan galau-galau lagi ataupun menangis hingga matanya sembab dan pergi ke rumahnya saat tengah malam. Zena senang karena ada pria yang serius dengan temannya itu, selama ini temannya itu selalu di sia-siakan padahal Rina itu orangnya tulus dan paket lengkap pokoknya. Hanya orang bodoh yang menyia-nyiakan Rina.

Tiba-tiba Zena bertanya dalam hatinya "apakah akan ada pria seperti itu di dalam hidupnya?"

Tapi sepertinya tidak mungkin, lagipula sekarang tidak ada pria yang mencintai dirinya. Zena tidak mau berekspektasi tinggi terhadap itu.





Maaf banget baru update, lagi sibuk soalnya. Tapi kalian masih suka kan sama cerita ini? :"

Terimakasih sudah membaca dan semangat puasanya^_^

Rental Girlfriend [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang