SEPULUH

2.3K 145 1
                                    

Lagi pengen update cepet><

Bacanya sambil duduk, jangan mikirin yang berat-berat apalagi mikirin mantan><

●●Selamat membaca●●

●●●

Zena dan Yazka di sebuah tempat yang sunyi dan tenang. Pemandangan di depan mata yang indah tiada tanding, tempat ini sangat cocok untuk healing><

Rumah pohon.

Disinilah mereka bisa meluapkan segalanya. Awalnya Ayah mereka membuat rumah pohon disini sebagai tempat bermain bagi anak-anaknya sewaktu masih kecil, dan ternyata hingga sampai sekarang tempat ini dipakai. Tempat ini sudah seperti basecamp bagi Zena dan Yazka. Lahan kosong ini milik Kakek Zena, dan awalnya tempat ini dipenuhi dengan ilalang. Namun Ayah mereka memiliki ketertarikan dengan pohon menjulang tinggi di sana, dan mereka sepakat untuk membangun rumah pohon untuk anak-anaknya.

"Zen" panggil Yazka

"Apa?" jawab Zena

"Bilang nggak yah ke Zena kalo gue mau nemuin Mia lagi" batinnya

Yazka menggelengkan kepalanya, sebaiknya Zena tidak perlu tahu tentang hal itu. Biarlah ini menjadi urusannya sendiri.

"Cuma mau manggil aja" ucap Yazka

Zena memutar bola mata malas.

"Zen. Misalnya gue terlibat dalam masalah nih, kira-kira lo mau bantu gue gak?" ucap Yazka, entah mengapa kata-kata itu tiba-tiba terlontar dari mulutnya

"Nggak makasih!" jawab Zena ketus

"Lagian dari dulu kan lo selalu ngelibatin gue di setiap masalah lo! Buat sekarang, sorry nggak dulu" imbuhnya

"Oh gitu. Ya udah deh" jawab Yazka sembari mengulum bibirnya

Zena mengotak-atik gawai ponsel miliknya, ia memotret objek yang berada di hadapannya. Termasuk siluet tubuh Yazka.

"Emangnya lo kenapa? Ada masalah lagi?" tanya Zena ketika melihat wajah pria itu sedikit murung

"Mentang-mentang dulunya gue banyak masalah, terus lo ngira sekarang gue lagi ada masalah. Emangnya semenyedihkan itu ya hidup gue?" ucap Yazka

"Muka lo mendukung soalnya" jawab Zena diiringi tawa terbahak-bahak

"Awas lo ya!" ucap Yazka lalu mengejar Zena

Mereka berdua berlarian seperti anak kecil yang saling mengejar satu sama lain. Jika ada yang melihat mereka seperti ini, mungkin mereka akan mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Ya, mereka benar. Yazka dan Zena adalah sepasang kekasih pura-pura><

Tak lama kemudian mereka saling menyerah dan berhenti karena lelah berlarian. Lalu mereka berdua menertawakan kekonyolan dirinya sendiri 

"Gue temenan sama lo dari kecil ka. Gue tahu kalo lo lagi bohong, sedih, seneng dan semacamnya" ucap Zena

"Lo kenapa?" tanya Zena untuk meyakinkan pria itu baik-baik saja

"Iya deh si paling kenal" jawab Yazka tertawa nyeleneh

Plak!

Sudah lama Zena tidak memukul kepala Yazka, dan akhirnya kebiasaan dirinya itu kembali. Walaupun Yazka sering marah-marah karena kepalanya dipukul, tetap saja Zena tidak peduli. Bagi Zena, memukul itu tidak perlu izin karena itu terlalu sopan><

"Gue kira lo udah lupa mukul kepala gue. Gimana kalo misalkan gue amnesia gara-gara sering dipukul sama lo?" ucap Yazka sembari mengelus-elus kepalanya

"Gapapa sih amnesia, asalkan wajah gue yang tampan ini tidak berkurang" imbuhnya penuh percaya diri

"Oh lo mau amnesia? Sini gue jedotin kepala lo ke pohon" ucap Zena

"Zen. Kenapa kita gak pacaran aja ya?" tanya Yazka



Lagi pengen update cepet, karena kemarin-kemarin aku lama banget update nya. So, aku minta maaf ya temen-temen semua^_^

Ada yang mau menyampaikan sesuatu pada Yazka dan Zena?

Terimakasih sudah mampir<3

Rental Girlfriend [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang