17. Perihal Tiket

3.8K 861 210
                                    

Agak banyak chat-nya si Nalano ya, semoga eyes-nya nggak pegel liat kanan kiri kanan kiri, putar-putar jari😔

🏡🏡

Elano
Entar gue duduk samping lo ya?

Nala
Nggak

Elano
Kita kan hrs rencanain buat lusa La.
Hrs penuh persiapan.

Nala
Nggak usah di sekolah bisa kan?

Elano
Oh jd lo ngundang gue ke rumah lo lagi?
Ayok aja gue

Nala
Nggak

Elano
Atau lo mau gue ajak dinner ntar malem?

Nala
Nggak

Elano
Terus?

Nala
Lewat WA aja

Elano
Kurang serius kalo lewat WA.
Pdhl rencana kita ini rencana besar

Nala
Gjls

Elano
Ya udh, lewat tlp gmn?
Jari gue suka keriting kalo ngetik panjang

Nala
Nggak. WA aja

Elano
Kalo gitu vidcall aja deh.
Biar gue tau ekspresi lo setuju nggaknya sama usul rencana gue ntar

Nala
WA aja Lano

Lano membacanya sambil melangkah sampai ke tangga teratas. Tatapnya lurus ke depan kelas tapi ia mengernyit lihat Nala mojok di depan pintu gudang membelakanginya.

Elano
Daripada ribet, dinner aja yok?

Langkah Lano semakin pelan dan hati-hati saat jarak mereka tidak lagi jauh. Ia mendekat lagi dan mendengar gerutuan itu dengan amat jelas.

"Lano rese, Lano ribet, Lano--" Ucapan Nala terhenti saat gerakannya yang teramat cepat untuk berbalik menabrak seseorang. Ia sudah terlanjur tidak bisa mengatur keseimbangan dan pasrah saja saat keningnya mendarat di dada orang itu.

"Makanya jangan marah-marah." Lano sigap menangkap tubuh Nala yang hampir limbung. Ia masih menunduk lihat ekspresi bingung Nala saat mendongak. Ibu jarinya turun mengusap kening Nala.  "Sakit?"

Detik itu juga Nala menepis tangan Lano dan mundur satu langkah. "Kamu ngapain ngagetin gitu?"

Mata sembap cewek itu lebih menarik perhatian. Lano ingin bertanya tapi ditahannya kuat-kuat. Akhirnya ia bertanya hal lain. "Lo yang ngapain mainan hp padahal udah mau jam masuk?"

Seperti tersadar, Nala melirik ponsel yang ada di tangan kanannya. "Mau aku taruh di ruang BK kok," alasannya.

"Sini." Lano mengulurkan tangan. "Udah tau nama lo nggak baik di mata para siswa. Mau nambahin nggak baik di depan guru juga?"

Nala bingung. Ini memang sudah mau jam masuk. Kalau ke ruang BK sekarang untuk menitipkan ponsel di loker, saat balik pasti sudah ada guru di kelas. Bisa dipastikan Nala dikira terlambat masuk.

"Nah, gitu dong." Lano tersenyum puas karena Nala nurut dan menyerahkan ponsel padanya. "Entar gue duduk samping lo ya," ulangnya lagi.

"Udah dibilang nggak ya enggak, Lano."

ELANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang