24. Pening Begini

4.8K 926 602
                                    

Misi .... Nalano datang dengan 4280 kata🤤

Komennya setengah ribu sabi gak ya🌚

🏡🏡

Lewat satu hari, Lano masih bisa menunggu. Tapi dua hari didiamkan oleh Nala, ia tidak bisa lagi merasa baik-baik saja.

Ini bukan Nala yang ia kenal, meski umur pertemanan mereka bahkan belum lama. Ia masih maklum jika dulu Nala menjauhinya karena mereka masih orang baru.

Tapi Lano bahkan bisa merasakan sendiri kenyamanan mereka masing-masing walaupun hanya dalam tiga hari. Atau ia yang salah menduga kalau Nala punya rasa nyaman terhadapnya?

"Kayaknya gue yang terlalu berharap." Lano meringis melihati ponsel yang dari dua hari serasa hilang fungsi, cuma karena Nala bahkan tidak membaca sama sekali pesan-pesannya, apalagi panggilannya.

Ini baru dua hari. Lano meyakinkan diri bahwa bisa bersikap biasa saja.

Ini cuma Nala. Pikirannya berusaha meyakinkan, tapi hatinya malah berkata lain.

Ini bukan 'cuma', tapi ini adalah Nala. Satu-satunya cewek yang membawa kenyamanan penuh dan utuh. Bukan cuma dari Nala sendiri, tapi penerimaan yang baik dari keluarga membuatnya amat sangat dihargai.

"Nggak bisa lagi kalo kayak gini." Lano berdecak sebelum langkah kakinya tergesa keluar kamar.

Karena setelah berpikir dua hari, Lano tidak mendapat alasan yang masuk akal kenapa Nala menjauh. Ia salah apa, atau apa yang didengar Nala tentangnya?

Lano benar-benar belum mendapat jawaban.

***

Tatapannya masih terpaku pada rumah yang sudah hampir jadi. Hanya butuh tahap akhir dan dicat. Nala kerap kali memperhatikan pembangunan rumah yang akan ia dan orang tuanya tinggali.

Fokus Nala teralih saat desir angin terasa di bahunya. Ia mengusap pelan lengan atasnya berusaha meredakan sedikit efek kejut dari dinginnya sore. Ia memejamkan mata sebentar saat teringat seseorang. Di saat-saat seperti ini pasti ia gagal mengosongkan pikirannya dari Lano.

Sudah dua hari. Tapi rasanya ini salah. Nala tidak pernah berniat menjauhi Lano seperti ucapannya dulu sesuai perjanjian. Karena memang Lano membuktikan perkataannya.

Cowok itu pernah bilang 'lihat aja nanti' saat Nala menyuruh menjauh setelah menyelesaikan urusan Rava. Ternyata benar, Lano terlanjur membuatnya nyaman dan tidak mempermasalahkan lagi alasan-alasan konyol yang ia sebutkan beberapa waktu lalu.

Alasan pertama jelas Rava, Lano pernah bilang itu bukan lagi halangan. Alasan kedua adalah Vira dan gengnya. Lano bilang ingin menghadapinya sama-sama.

Demi apa pun, Nala setuju. Ia tipe cewek yang tidak peduli pada bagaimana masa lalu Lano dengan mantan-mantannya. Kalau Lano memilihnya, ia tidak terpengaruh lagi pada siapa pun itu. Mau digoda, dijelekkan, berusaha dipisahkan, Nala tidak takut.

Tapi ada satu yang membuat hatinya tidak nyaman sampai memutuskan menjauh dulu untuk saat ini.

Tentang ucapan Vira yang bilang bahwa Lano banyak menjadikan cewek sebagai pelarian, yang pada akhirnya tetap kembali ke Vira. Ucapanya sangat sesuai dengan apa yang Lano akui, bahwa sebelum ini memang punya banyak 'teman jalan' meski tidak berkomitmen dengan siapa pun.

Nala belum cukup mengenal Lano. Nyaman jelas iya, suka mungkin sudah ada walau belum terlalu kentara ia rasa. Tapi untuk percaya ... siapa yang bisa memercayai seseorang hanya dalam waktu sesingkat itu?

ELANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang