✒Chapter 6

7.1K 221 1
                                    

Jangan berharap terlalu dalam, itu akan membuat mu tenggelam di lembah kenyataan.
-1505

Kini arsya sudah mulai kuliah setelah sebulan libur karna kecelakaan, arsya sudah di perbolehkan mengendarai motornya lagi oleh orang tuanya, meskipun harus terlibat cekcok dulu.

Arsya berjalan di sepanjang koridor dengan di dampingi oleh pak rudi selaku ketua yayasan disana.

Brak

Seorang wanita berambut sebahu, celana jeans, dan kemeja putih, tidak sengaja menabrak arsya dari belakang sampai buku yang dia bawa terjatuh berserakan.

"Kamu kalo jalan hati-hati" ucap pak rudi.

"Maaf pak saya tidak sengaja menabrak putra bapak?"

"What? putra? apa dia mirip dengan wajahku? aishh dia harus memperbaiki matanya" batin arsya tak terima di sebut putra dari pak rudi.

"Kamu mau ke kelas?"

"Iyah pak"

"Yasudah bereskan buku itu dan cepat masuk kelas"

Arsya hanya diam menatap gadis malang itu, ia kembali berjalan masuk ke kelasnya tanpa berniat membantu gadis yang menabraknya.

"Aaahhh ada prince"

"Jodoh gua"

"Ya tuhan terima kasih paket jodohnya"

"Masyaallah ganteng banget calon imam ku"

"Finnaly doa gua di denger sama tuhan yesus"

Itulah sambutan arsya saat ia memasuki kelasnya, riuh dengan teriakan para wanita yang histeris melihat pesona seorang arsya ardigandra.

"Mohon tenang anak-anak"

"...."

"Silahkan perkenalkan nama kamu"

"Khmz"

"MASYAALLAH MAH PENGEN NIKAH"

"DEHEMAN NYA BIKIN RAHIM ANGET WEH"

"GILA JODOH GUA PAKET KOMPLIT"

"MY FUTURE HUSBAND I'M READY"

"AY CHEK IN YO"

"Baru juga deheman dah salting semua,gua ghosting baru tau rasa" batin arsya.

"Lanjut"

"Nama say...."

"Maaf pak saya terlambat"

"Kamu lagi kamu lagi, cepat masuk"

Semua sorot mata tertuju pada wanita yang baru saja tiba, dia wanita yang menabrak arsya di koridor tadi.

Terlihat raut wajah arsya berubah menjadi kesal, sepagi ini dia di hidangkan dengan kesialan yang wanita itu perbuat.

"Maaf mengganggu" bisik pak rudi.

"Perkenalkan nama saya arsya dan saya perempuan bukan laki-laki" tegasnya.

"Lahh kok cewe"

"Hiks di ghosting gua"

"Aku tetap padamu sya"

"Aku belok aja lah demi kamu"

"Jodoh terhalang gender"

"Silahkan duduk di bangku kosong" perintah pak rudi.

Arsya langsung berjalan ke belakang, karna memang hanya tinggal satu bangku saja yang kosong disana.

Kelas semakin riuh karna berebut arsya, berharap arsya mau duduk dengan salah satu dari mereka, sampai-sampai mereka saling mengusir teman sebangkunya.

"Yahh sama tu cewe"

"Jalang laku nih"

"Ku kira hanya om om, ternyata brondong juga"

Kali ini arsya sedang berada di ruang kepala yayasan untuk membicarakan sesuatu.

"So, kamu mau ngambil kegiatan apa aja?"

"Apa saja"

"Baiklah, kamu bisa mengikuti apapun kegiatan yang kamu mau"

Arsya mengangguki ucapak pak rudi, biar saja seenaknya ia mengikuti kegiatan disini, toh ia gampang bosan juga, pasti ia tak akan lama juga mengikuti semua kegiatan di kampus ini.

"Kalau memang begitu, biar saya atur semua keperluan nona disini"

"Dan ada beberapa hal yang harus bapak tau, panggil saya arsya, perlakukan saya seperti siswa lainnya, jangan spesialkan saya disini hanya karna alasan saya cucu dari pemilik kampus ini"

"Baik, saya bisa mengatur itu"

"Dan satu hal yang penting, jika saya berbuat kesalahan, laporkan saya pada orang tua saya, bapak tidak perlu meminta persetujuan saya, jika saya salah saya tetap salah"

"Baik saya mengerti"

Setelah berbincang dengan pak rudi, arsya berjalan ke arah toilet karena merasa sedikit sesak ingin buang air kecil dan kebetulan dia harus melewati uks untuk menuju toilet.

Pintu uks tertutup rapat sama halnya dengan gordeng jendela yang masih tertutup, arsya sedikit heran kenapa rak ada satu pun yang berniat membukakan gorden.

"Ini gada yang beresin uks apa? gorden aja belum di buka, pmr males banget kek nya"

"Aaahhk"

Langkahnya terhenti saat mendengar sebuah desahan dari balik ruangan, ia melihat ke sekeliling dimana tak ada siapapun disana kecuali dirinya.

-
-
-
-
-

Vote-Comen Ngaruh Buat Kelancaran Update Cerita Ini Ya

RASYA GxG [ TAMAT🏳️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang