✒ [ Chapter 12 ]

3.5K 183 0
                                    

Sore itu arsya baru saja pulang ke rumah membawa dua pesanan sarah yaitu es americano, namun setibanya disana keadaan rumah sedang sepi.

Ia berjalan ke atas menaiki tangga untuk mencari keberadaan sarah dan adiknya, hingga di sebuah ruangan ia melihat sarah tertidur dengan di sampingnya arsyan yang sedang bermain sendiri dengan mainannya.

Ia memasuki ruangan itu dengan pelan dan menaruh bawaannya di meja, arsya menghampiri adiknya untuk ia gendong dan ia ajak bermain.

Arsya membawa adiknya duduk di sofa saat melihat wajah lelah sarah, ia tau kalau mamihnya ini sedang ada di fase stress karena kurang tidur.

"Eeunghh"

Sarah melenguh dari tidurnya, namun saat ia meraba sekitar tubuhnya, ia mencari sesuatu yang tak ada di tempatnya.

Dengan mata yang masih terpejam, tangan sarah terus menepuk sekitar kasurnya namun yang di cari tidak ada, karena panik ia pun membuka matanya untuk memastikan sesuatu.

"ARSYAANN" Teriaknya.

"Mih!" Panggil arsya.

Ia terkejut dengan teriakan sarah yang tiba-tiba, bahkan mamihnya itu langsung bersimpuh saat tau anak keduanya tak ada di sampingnya.

"K-kak a-arsyan ilang kak, te-telfon papih"

"Di culik genderewo kali mih"

"Arsya mamih serius! Ade kamu gada!"

Ia mengobrak abrik selimut disana takut anaknya itu tertimbun selimut atau terhimpit sesuatu.

"ARSYA! Cepet telfon papih kamu!"

"Ooee ooee ooee"

Sarah yang mendengar tangisan anaknya celimpungan mencari ke bawah ranjang takut anaknya ada di bawah sana.

Sedangkan di sofa sana arsya dengan susah payah menahan tawanya melihat kepanikan sarah yang sepertinya sudah menangis karena tidak mendapati anaknya.

"Hiks arsyan kamu dimana sayang"

Ia keluar dari kolong ranjang itu tanpa melihat keberadaan anaknya, wajahnya sudah basah dengan air mata, ia terduduk menangis kebingungan.

Merasa kasihan dengan sarah, arsya pun menggendong arsyan dan menghampiri sarah yang menunduk.

"Arsyan gak ilang mih"

Ia duduk di hadapan sarah dan memberikan adiknya itu ke pangkuan mamihnya, mata sarah berubah memincing seolah akan menerkam arsya saat itu juga.

Plak

"Kamu kemanain adek kamu?!" Sentaknya.

Ia mengambil arsyan kedalam pelukannya, memeluknya erat-erat dengan terus mengecupi wajahnya, sedangkan arsya tengah mengelus bahunya yang di tampar oleh sarah.

"Sakit loh mih" ucapnya.

"Biarin!"

"Ish tau gitu tadi aku buang aja si botak"

RASYA GxG [ TAMAT🏳️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang