✒ [ Chapter 20 | 21+ 🔞 ]

13K 226 1
                                    

Kalo kebablasan ya bonus dong
-1505

Kali ini arsya mengendari motor lagi dengan membonceng rasyel, sebenarnya rasyel meminta turun di halte depan tapi arsya tidak mendengarkannya.

"AAAAHKK AKU POTEK SYA"

"POTEK ATI AKU"

"POTEK BERJAMAAH WOY"

"ARSYA GUA JUGA MAU DI BONCENG LO"

Mungkin arsya sudah terbiasa dengan teriakan para penggemarnya itu, namun rasyel malah ketakutan, takut jika salah satu penggemar garis kerasnya menghadang dia.

"Eehh kok mereka barengan sih?"

"Jangan-jangan si rasyel di sewa lagi"

"Pacaran kali"

"Ngaco lo"

"Dia tetep ayang gua"

Seperti itulah bisikan para wanita nyinyir namun arsya tidak ambil pusing, ia meninggalkan area parkir menuju kelasnya dengan rasyel yang membuntutinya dari samping.

Kelas sudah di mulai namun sepanjang materi, rasyel merasa tak nyaman dengan posisi duduknya, ia masih merasakan sakit di area vaginanya di tambah ia menaiki motor ninja.

Jam sudah usai, semua orang sudah keluar terkecuali arsya dan rasyel, saat arsya sedang membereskan bukunya kedalam tas, matanya tertuju pada rasyel.

"Kenapa?"

"Sakit" lirihnya

Arsya berlutut di bawah ia menatap khawatir kekasihnya, apa ia terlalu agresif sampai rasyel terus kesakitan.

"Apa yang sakit?"

"Vagina aku" bisiknya sedikit membungkuk.

Namun detik selanjutnya arsya malah tertawa kecil, ia kembali berdiri dan membereskan buku yang belum ia masukan.

"Isht"

"Ikut aku"

Arsya menarik tangan rasyel, rasyel hanya membuntuti arsya dari belakang, untungnya koridor sedang sepi hanya beberapa orang saja disana.

Arsya membawa rasyel ke uks, disana rasyel duduk di kursi pojok tempat duduk dokter yang tertutup gorden sedangkan arsya sedang mencari sesuatu.

"Buka celana kamu"

"Ini kampus sya"

"Ini uks rasyel"

Arsya beranjak mengunci pintu dan menutup gorden jendela dan kembali menghampiri rasyel.

"Jangan aneh-aneh deh kamu sya"

"Otaknya jorok banget ih, emang aku mau ngapain?"

"Ya kamu pikir kamu ngapain nyuruh aku buka celana?"

"Kan kamu bilang vagina kamu sakit, yaudah sini aku obatin, nih salep sama tisunya"

"Punya pacar otaknya mesum banget" tambah arsya.

"Yakin cuman ngobatin doang?"

"Kalo kebablasan ya bonus lah"

"Udahlah gak jadi"

Saat hendak berdiri tubuhnya tertahan oleh arsya, ia menahan tubuh rasyel dengan menatapnya datar.

"Cepet buka ntar lecet malah nambah sakit"

Karna tidak ada respon dari rasyel, arsya pun berjongkok dan membukakan resleting celana rasyel namun di tahan.

"Aku bisa sendiri"

Sudah membuka celananya rasyel sedikit menurunkan celananya sampai lutut, sedangkan arsya membantu menaikan kaki rasyel ke atas kursi agar posisinya mengangkang.

"Jan macem-macem ya"

"Dikit"

Arsya mengambil tisu yang terletak di meja, ia mengelap vagina rasyel dengan bersih dan mengoleskan sesuatu di area vagina rasyel.

Namun karna permainan jari arsya yang sengaja memutari area vaginanya ia tidak bisa menahan desahan nikmatnya.

"Eungghhh" desahan rasyel lolos.

"Aku gak denger kok" ucap arsya.

Arsya sedikit memasukan jari tengahnya, kembali mengobrak-abrik dinding vagina rasyel.

"Sya aashk janganhh"

"Sekali aja yang"

Arsya menambahkan jari telunjuknya, memasukannya ke dalam dengan terus mengobrak-abrik vagina rasyel tanpa henti.

Mulutnya mulai ikut bekerja dengan menjilati klitoris rasyel, membuat sang empu membekap mulutnya sendiri agar desahannya tak terlalu keras.

"Aaahkk syaahhh udahhhh"

"Belum sayang"

Arsya memperlambat ritme jarinya, vagina rasyel sudah mulai basah dan vaginanya pun mulai berdenyut menghimpit 2 jarinya.

Tangan satunya beralih ke atas meremas salah satu payudara rasyel, sedangkan sang empu membantu tangan arsya agar semakin keras meremas payudaranya.

"Aaahkk akuhhh eungguhhh syahhh"

Arsya menjilati vagina rasyel, menggigit pelan klitorisnya, jarinya masih bermain manja memanjakan dinding vagina rasyel yang berdenyut.

"Aaahkk syahhh akuhhh gakkhh kuathhh"

Rasyel membusungkan tubuhnya saat vaginanya mulai berkedut dan akan mengeluarkan sesuatu dari dalam sana.

"Keluarin sayang"

Arsya mengocok jarinya dengan cepat membuat keluar suara dari dalam vagina rasyel yang basah, membantu kekasihnya untuk mendapatkan pelepasan nya.

"Aashkkk eunggh syaaahh akuhhh keluarrhh aarrrghh"

Rasyel mendapatkan pelepasannya di pagi hari, tidak bisa ia pungkiri jika permainan arsya memang sangat rasyel sukai.

"Slurupp"

Arsya menjilati area vagina rasyel yang penuh dengan cairan kenikmatan, ia bersihkan cairan itu hingga bersih.

"Aahkk udahhh yanghhh"

Arsya berdiri menatap rasyel yang kelelahan sebenarnya arsya tidak mengoleskan salep, melainkan ia mengoleskan air liurnya, ia sengaja untuk memancing nafsu kekasihnya ini.

"Udah kok"

Arsya membantu rasyel berdiri, ia menarik cd dan celana rasyel agar terpakai rapih lagi.

Chup

Arsya mencium sekilas bibir kekasihnya ini, rasyel hanya bisa mengulum senyumannya mendapatkan perlakuan seperti ini.

"Thank baby" bisik arsya.

"Dasar mesum"

Rasyel memukul pelan bahu arsya saat keduanya saling berpelukan disana.

"Tapi enak kan?"

Rasyel menjawabnya dengan anggukan kecil, ia masih lelah karena pelepasannya itu.

-
-
-
-
-

Uhuhuhuww dikit ajalah yaaa

Next or no? Nih, masih sepi aja ehe

RASYA GxG [ TAMAT🏳️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang