✒ [ Chapter 41 ]

2K 80 0
                                    

Tawa ku hanya seputaran dirimu
-1505

Setelah dari pemakaman arsya melimpir ke sebuah toko kue, ia memesan kue untuk rasyel, mengingat perempuan itu penyuka yang manis seperti dirinya.

"Kue oreo satu" ucap arsya.

"Baik, mau di tunggu atau di kirim?"

"Saya tunggu"

"Baik, silahkan duduk terlebih dahulu atau ada yang mau di pesan lagi"

"Lemon tea satu"

Arsya duduk di meja yang dekat dengan jendela, ia memandangi jalanan yang basah karna rintik hujan.

Hingga matanya tertuju pada gadis remaja yang berada di luar sana, gadis itu berdiri menatap ke dalam, tepatnya menatap barisan kue yang ada di toko.

"Kalian berdua bisa pulang duluan, biar aku pulang sendiri, aku masih ada urusan pribadi"

"Apa tidak jadi masalah saya meninggalkan nona sendirian"

"Ini perintah saya, jangan pernah menolak"

"Baik saya mengerti"

"Ini pesanannya"

"Terima kasih"

Arsya membuka maskernya saat itu juga sampai pelayan itu menganga terkejut.

"Apa kau arsya ardigandra?" tanyanya.

"sshht jangan terlalu keras"

"Maaf, a-apa aku boleh meminta tanda tangan dan foto bersama?"

"Boleh tapi jangan memberi tahu yang lain, aku sedang istirahat disini"

Arsya memberikan tanda tangan di buku diary dan celemek yang pelayan itu pakai arsya juga memberi kata semangat di bawah tanda tangannya.

Dan setelah berfoto pelayan itu pun kembali pada pekerjaannya.

Ia kembali menatap gadis itu yang kini sedang menghitung uang recehnya di depan pintu toko.

Ia berjalan menghampiri gadis itu, berjongkok di ambang pintu tepat di belakang gadis remaja itu.

"Sedang apa?" Tanya arsya.

"H-hah? Maaf kak, aku ngehalangin jalan ya"

Gadis itu langsung berdiri dan membungkukan tubuhnya di depan arsya.

"Duduk aja, kamu lagi ngapain?"

"A-aku lagi ngitung uang ini, aku mau beli kue disana buat ayah"

"Kamu tau harga kue disana?"

Gadis itu menggeleng lesu, pikirnya pasti akan mahal sekali.

"Tunggu disini"

Arsya memasuki toko dan melihat-lihat kue disana.

"Berikan kue itu dan tuliskan untuk ayah, sekarang juga"

"Ba-baik"

Pelayan itu di buat gugup oleh arsya karena ia tau kalau di depannya ini idolnya yang menghilang tahunan lamanya.

Beberapa menit berlalu kue itu pun sudah selesai di hias dalam box kue.

"A-apa aku boleh meminta berfoto?"

"Sebentar saja"

Pelayan itu langsung mengangguk semangat dan mengambil ponselnya, ia menghampiri arsya dan berfoto bersama.

"Terima kasih"

"Pesanan atas nama rasyel"

"Saya" jawab arsya.

"Terima kasih, suatu kehormatan kedatangan anda di toko kami"

Arsya hanya membalasnya dengan senyuman, ia berjalan kelusr menenteng dua box kue.

Ceklek

"Untuk kamu dan ayah kamu"

Arsya memberikan box berwarna merah itu pada gadis remaja di depannya, tampak gadis itu berurai air mata.

"Ka-kakak serius? A-aku bayar pake ini aja ya"

Gadis itu memberikan seplastik uang recehan pada arsya dan hanya di balas senyuman saja oleh arsya.

"Ambil aja, kakak kasih gratis buat kamu, asal kamu harus belajar yang giat sampe sukses"

"Hiks makasih kak"

Gadis itu memeluk arsya sambil menangis, arsya mencoba menenangkan gadis itu dengan mengelus punggungnya.

"Jangan nangis, cepet pulang terus kasih kue nya ke ayah kamu"

"Iya, makasih kak"

"Sama-sama"

Arsya tersenyum memandangi tubuh gadis itu yang berjalan dengan riang melihat box kuenya, sesekali gadis itu menatap ke belakang dengan senyumannya.

Arsya berjalan menuju mobilnya, ia duduk di jok kemudi dan menaruh box kue pesanannya di jok samping.

Ia tersenyum melihat kue itu, rasyel pasti menyukai kue yang ia beli.

Yeoja Chingu

Apa kamu masih
lama?

Sebentar lagi aku
sampai

Jangan berkendara
Terlalu kencang😏

Tenang saja aku
Masih harus
Menemui kekasihku

Cepatlah jangan
Banyak bicara!

Sebentar, coba kamu
Tebak aku membeli
apa?

Jangan bilang baju
Haram itu, atau kamu
Membeli dildo baru?

Hahaha apa kamu
Akan memakainya
Di depan ku?😪

Aku tidak membeli
Dildo baru, yang di
Rumah udah cukup
Nikmat bukan?

Serius? kamu
Membelinya?

Send foto

Jangan berfikir jorok
Aku membelikan mu
Kue😏

Aku pikir kamu
Membeli baju itu🙊

Aku akan membelinya
Nanti, jika aku
Sempat👻

Cepat pulang🔥

Baik nyonya❤
Kekasih mu segera
Pulang

Arsya terus saja tertawa melihat isi percakapannya dengan rasyel, bisa-bisa dia berfikir seperti itu, sungguh ajarannya menerap dengan baik.

Arsya mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, seperti perintah rasyel, arsya tidak boleh membawa mobil dengan kecepatan tinggi.

"Lampu merah lagi"

Arsya mengetuk-ngetuk stirnya dengan jarinya, menunggu lampu di depannya berubah menjadi hijau, arsya terus menatap kuenya, senyumnya selalu terukir membayangkan rasyel dan arsyan.

Ia sungguh tak sabar ingin pulang menemui mereka dan memakan kue itu bersama-sama.

"Tumben lama banget"

Hujan tiba-tiba saja semakin besar mengguyur jalanan, ia melihat di depan sana banyak kendaraan yang menunggu lampu merah berubah, ia beralih menatap ke belakang karena merasakan seperti ada sesuatu.

JEDERRRR

RASYA GxG [ TAMAT🏳️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang