✒ [ Chapter 21 | 21+ ]

8.8K 165 2
                                    

Aku pikir aku melupakannya, ternyata aku hanya menyembunyikannya dalam dinding ingatan.
-1505

Hari ini arsya diminta kembali menghadiri seminar di sebuah villa karena seminar kali ini mereka harus menginap, dengan perwakilan lainnya dari setiap fakultas tentu ada kekasihnya juga disana.

Arsya dan rasyel berangkat berdua menuju tempat seminar, seperti biasa anggota seminar dari kampusnya akan di pertemukan disana nanti.

Anggota seminar kali ini katanya berbeda orang lagi jadi kemungkinan arsya tidak mengenalnya.

Sesampainya disana semua berkumpul dan ada pak rudi juga disana, saat perkumpulan sebelum acara di mulai, arsya hanya mengobrol berdua dengan rasyel tanpa ada yang tau di bawah sana kedua tangannya saling terpaut.

"Permisi pak, maaf saya telat datengnya" ucap seorang pria yang baru saja datang.

"Qi? Tumben telat?" Tanya pak rudi.

"Tadi ada urusan pak"

Baru saja duduk mata pria itu menangkap sosok yang ia sangat kenali penampilannya, ia duduk di depannya tengah menatap lawan bicaranya.

"Arsya?" Panggil pria itu.

Semua yang ada di meja itu saling melempar pandangannya, sedangkan arsya mencoba menoleh pada sumber suara.

"Rizqi?"

"Lo kuliah disini?"

Keduanya saling berdiri dan memperdekat jarak, rizqi menghampiri arsya dan saling membalas pelukan keduanya dalam ruang rindu.

"Gak nyangka gue ketemu lo lagi" ucap rizqi.

"Sama, gue kira lo dah mati di telen buaya club" canda arsya.

"Udah tobat gue"

"Kalian saling kenal?" Tanya pak rudi.

Arsya kembali duduk di kursinya begitu pun dengan rizqi.

"Dia temen smp saya pak" jawab arsya.

"Yaudah kalian saling kenalan aja dulu ya, sebelum acara mulai"

Ya seperti perkataan pak rudi, mereka saling berkenalan satu sama lain sampai arsya tau nama mereka, ada megan, putri, azam, dan tentunya rizqi teman smpnya ini.

Semua saling bertukar cerita namun lebih pada cerita rizqi dan arsya yang saling merindukan, tanpa arsya sadari kalau rasyel sudah tak nyaman duduk disana.

Hingga acara seminar berlalu mereka semua kembali ke villa dengan ruangan masing-masing, rizqi bersama azam, megan dan putri, arsya dan rasyel tentunya, dan pak rudi sendiri.

Arsya mendapatkan kamar di atas seperti megan dan putri, karena para pria berada di kamar bawah.

Semua berkumpul di villa untuk mengadakan pesta di malam harinya, arsya dan rasyel duduk bersebelahan, acara masih bernyanyi-nyanyi disana.

"Aku ke kamar dulu ya, mau bawa ponsel" ucap arsya dan hanya di angguki oleh rasyel.

Arsya berjalan memasuki villa yang memang sedikit jauh, tidak terlalu jauh tapi ys lumayan lah, beberapa menit dari kepergian arsya mata rasyel tertuju pada pria yang membawa dus.

RASYA GxG [ TAMAT🏳️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang