✒ [ Chapter 23 | 🔞 ]

8.5K 194 0
                                    

Kamu akan jadi milikku, selamanya.
-1505

Hari ini jadwal kelasnya tak terlalu padat, semua tengah berada di lapangan yang teduh mengerjakan tugas penelitian mereka.

"Sya malem ini ada waktu gak?" Tanya angela.

"Kenapa emang?"

"Kita mau ajak lu jalan" cetus evi.

"Eum malem ini kek nya gak bisa deh"

Brak

Seseorang tak sengaja menabrak punggung arsya dari belakang membuat arsya hilang keseimbangan sampai ia terjatuh menimpa angela yang berada di depannya.

Chup

Sedetik dari itu arsya langsung berdiri sama seperti angela, keduanya sama-sama terkejut namun angela sepertinya senang.

"BIBIR AYANG GUA!!!"

"ANGELA HOKI!!!"

"GAK LIAT GUA!!!"

"WOY MATA GUA!!!"

"Sorry gua gak sengaja" ucap arsya.

"BIBIR MY AYANG!!!"

"AKU MAU!!!!"

"KAPAL ARGEL LEWAT!!!!"

Setelah meminta maaf arsya berpaling ke toilet, disana ia mencuci bibirnya dengan air, benar-benar ia basuh dengan kasar sampai bibirnya memerah.

"Enak yah ciuman" sindir seseorang.

Ceklek

"Rasyel?"

"Apa!!!"

"Nggak gitu yang, itu gak sengaja sumpah"

"Tapi enak kan!!"

"Nggak iihh"

Arsya menarik lengan rasyel agar mendekatinya, pasti dia menyaksikan kesalah pahaman tadi.

"Serius deh ay, itu gak sengaja"✌

Chup

Rasyel menarik tengkuk leher arsya, mencium paksa bibir arsya yang memerah karna gosokan tangan arsya yang terlalu kasar.

"Eunggh yaanghh"

Rasyel semakin brutal ia menarik arsya ke dalam bilik toilet, ia mendudukan arsya di atas kloset tanpa melepaskan ciuman keduanya.

"Eeummhh aaayy"

"Aaaahkkk sayanghh eeunggh kamu marah?"

Plak

Rasyel menampar pipi arsya sampai pipinya berubah memerah, bisa-bisanya ia bertanya seperti itu.

"Aku gak suka adegan tadi"

"Aku udah bilang kalo itu gak sengaja"

Arsya menarik rasyel ke atas pangkuannya, ia tarik pinggang rasyel untuk memperintim jarak keduanya.

"Masih gak percaya?" Tanya arsya.

"Eeeumhh"

Arsya mencium bibir rasyel dengan brutal membalas perlakuan rasyel barusan, tangannya membuka kancing kemeja rasyel.

"Aaahkk ini yang kamu mau?"

Arsya mencengkram kedua payudara rasyel dengan keras, ntah kenapa emosinya sedang membeludak pecah.

"Eeunghhh aaaahkkk syaahhhh"

"Nikmatin sayang"

"Aaashkkk stophhh"

Arsya memberi tanda kepemilikan di dada rasyel, banyak tanda kepemilikan disana karena ulahnya.

Brak

Arsya memukul samping bilik toilet sampai suara itu menggema keras, bahkan rasyel sampai terkejut.

"Apa kamu mau lebih?"

Dengan cepat rasyel menggelengkan kepalanya.

"Udah aku bilang, itu cuman salah paham" sentak arsya.

Chup

"Kenapa jadi dia yang marah?" Batin rasyel.

"Mulai sekarang kamu harus pindah ke penthouse ku"

"What?"

"Tidak ada penolakan"

Arsya meninggalkan rasyel yang berantakan di dalam toilet, di balik pintu itu arsya mengulum senyumnya karena ia tidak benar-benar marah.

Ia mengambil kesempatan itu untuk membuat rasyel menjadi miliknya, seutuhnya.

Author Pov

"modus tross, bilang aja pen deket-deket sama doi, segala marah-marah sama mbak doi"

Sedangkan di balik bilik toilet itu rasyel sedang merapikan pakaiannya, ntah kenapa ia malah merasa bersalah karena sudah membuat arsya marah.

"Kok jadi gue yang ngerasa bersalah sih?"

Setelah merapikan penampilannya, rasyel kelusr dari sana untuk mencari keberadaan kekasihnya, ia harus meminta maaf pada arsya.

Ia tak suka dengan perasaan mengganjal seperti ini, is harus meminta maaf meskipun otaknya melarang karena itu bukan sepenuhnya salah rasyel.

Tapi hatinys itu terlalu baik sampai yang salah siapa yang meminta maaf pun siapa.

"Eh gila sih tadi terkejot gue liat si arsya nyium si angela"

"Kecium bukan di cium"

"Sama aja lah, sama-sama ciuman"

"Beda lah, kalo di cium berarti ada niatan dari si arsya nya, lah ini kan kaga sengaja ke dorong ama si fati sampe dia gak sengaja nyium si angela"

"Iya sih, tapi arsya cakep anjirr, agak gak rela gue liat adegan tadi"

Rasyel yang lewat sana tak sengaja mendengar obrolan kedua perempuan itu, ia semakin merasa bersalah karena ulahnya, apalagi ia sempat menampar pipi arsya sampai berdarah.

Ia terus mencari keberadaan arsya hingga ujung kampus, disana ada tangga menuju rooftop.

"Apa di rooftop ya?"

Dengan keyakinannya itu ia melangkah menaiki tangga dan bensr saja saat ia membuka pintu rooftop, disana arsya berada, ia sedang duduk di salah satu kursi kayu menatap ke depan.

"Sayang" panggil rasyel.

Arsya menoleh kesampingnya saat rasyel tiba-tiba memeluknya, bahkan sekarang gadis itu duduk di pangkuannya.

"Maaf" ucap rasyel.

Tatapan arsya masih datar membuat rasyel semakin merasa bersalah.

"Maaf ya? A-aku gak suka kamu cium dia, ya meskipun gak sengaja"

Arsya tak tahan dengan wajah memelas rasyel, ia dengan cepat mengukir senyumnya pada rasyel.

"Kita pulang, paket udah sampe"

"Paket apa?" Tanya rasyel.

"Nanti malem kamu tau" bisik arsya.

Rasyel merasa badannya menengang merinding mendengar bisikan arsya di tambah kekasihnya itu sedikit mengecup lehernya.

RASYA GxG [ TAMAT🏳️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang