✒ [ Chapter 33 ]

2.1K 108 1
                                    

Jika kalian pergi, lantas siapa yang akan menemani ku lagi?
-1505

Suasana bandara semakin riuh oleh tangisan para keluarga korban saat salah satu keamanan mengumumkan bahwa pesawat airplane 209 di nyatakan hilang kendali dan terjatuh di lautan.

"Arsyaa"

Dari kejauhan rasyel berlari menghampiri arsya yang terduduk menunduk dengan pakaian yang berlumuran darah.

"Aku disini"

Rasyel menarik tubuh arsya ke dalam pelukannya, tatapan arsya berubah kosong dengan air mata yang terus bercucuran.

Beberapa awak media berdatangan untuk mencari kabar berita, namun semua tertuju pada rasyel dan arsya, mereka seperti kembali menemukan sesosok yang hilang dari media bertahun-tahun lamanya.

"Itu bukan mereka kan syel?" Lirihnya.

"Kamu harus ikhlas sya"

Braakkkk

Arsya mendorong tubuh rasyel sampai tersungkur menjauh darinya, ia tidak suka dengan jawaban itu.

"MEREKA BELUM MATI!! MEREKA SELAMAT!!!"

Rasyel menarik arsya kembali dalam pelukan nya, tidak peduli arsya menolak pelukannya yang rasyel lakukan adalah menenangkan kekasihnya.

Hingga beberapa menit berlalu tubuh arsya melemas dengan kepala memberat dan detik selanjutnya arsya pingsan di pangkuan rasyel.

"Sya bangun, hey bangunn syaa"

Suara langkah kaki mendekati rasyel dengan arsya, beberapa pria tegap berbaju hitam dengan kacamatanya langsung membopong tubuh arsya.

"Siapa kalian?" Tanya rasyel.

Ia menahan pria yang dengan lancangnya membopong kekasihnya.

"Kami ajudan keluarga ardigandra, nona arsya harus kami bawa ke rumah sakit"

"Sa-saya ikut"

Pria itu mengangguk, beberapa ajudan lainnya menghadang para awak media yang menghambat jalan mereka, karena badan mereka yang lebih besar dan bertenaga, beberapa awak media sempat terjatuh karena sempat menerobos untuk mengambil potret arsya, anak pewaris terkaya di dunia yang menghilang tahunan lamanya.

Sesampainya di rumah sakit, arsya langsung di beri pertolongan dengan cepat, luka yang ada di lengannya sudah tertutup perban dan keadaan tubuh arsya sudah bersih.

Rasyel memasuki ruangan kekasihnya, ia menangis melihat arsya terbaring disana, ia mendekati tubuh kekasihnya, ia genggam tangan dingin itu, tangan lembut kekasihnya sudah hampir seharian penuh arsya tak sadarkan diri.

"Bangun sya, jangan begini"

Ceklek

"ARSYAAA" Teriak seorang wanita.

Rasyel spontan menghapus air matanya dengan cepat dan sedikit memundurkan tubuhnya saat keluarga arsya tiba, tepatnya agas dan ajeng lah yang datang.

RASYA GxG [ TAMAT🏳️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang