✒ [ Chapter 35 | 21+🔞 ]

7.8K 120 0
                                    

Memiliki kamu adalah anugrah yang di berikan lewat musibah
-1505

Rasyel mengajak arsya untuk mengunjungi pasar malam yang ada di taman perkomplekan, ia ingin melihat arsya tersenyum lagi untuk sejenak melupakan lukanya.

Rasyel menggendong arsyan sedangkan arsya menenteng tas kecil berisi susu dan air.

"Sayang, naik itu yuk" ajak rasyel menunjuk wahana kincir.

"Wait let me buy the ticket first okay?"

Arsya membeli tiket lalu menaiki kincir berwarna merah request dari nyonya rasyel.

Mereka duduk berhadapan, arsya melirik adiknya yang sedang tersenyum menatap sekeliling, hatinya memang selalu tenang jika melihat senyuman adiknya, apalagi senyuman rasyel.

Beuhhh dia akan lupa dunia jika melihat rasyel tersenyum padanya, ia seperti sedang menghisap narkotika yang selalu menjadi candu baginya.

Chup

Rasyel mencium pucuk kepala arsya yang sendari tadi dia sibuk menatap adiknya.

Kincir berhenti sejenak, arsya menatap ke bawah, mereka benar-benar ada di atas.

"JANGAN KHAWATIR BENTAR LAGI NYALA KOK" Teriak abang-abang kincir di bawah sana.

Arsya mendekatkan wajahnya dengan wajah rasyel, detak jantung rasyel semakin berirama tidak karuan dengan jarak mereka yang sedekat ini.

"Jangan menggoda ku" ucap arsya.

Chup

Ia mencium bibir sexy rasyel bahkan sedikit melumatnya.

"Eeumhhh"

"Aku rindu suara itu" ucap arsya.

Arsya melepas ciumannya saat kincir itu mulai bergerak kembali.

Arsya kembali memakai maskernya, mulai sekarang dia harus berjaga-jaga karna media pasti ada dimana-mana, apalagi penampilan barunya sudah tersebar di media, siapapun bisa mengenali dirinya.

"Nyosor mulu" ucap rasyel.

"Lah kamu juga tadi nyosor"

Mereka sudah turun dari kincir, sekarang mereka sedang berada di tempat penjual sosis bakar.

"Kamu mau sya?" arsya hanya mengangguk.

"Bang beli 3 ya"

"Kok 3? Arsyan belum boleh makan sosis yang"

"Siapa yang bilang buat arsyan?"

"Terus satu lagi?"

"Kamu satu aku dua"

"Gendut baru tau rasa kamu" sindirnya.

Rasyel menarik telinga arsya sampai memerah, hingga sang empu meringis kesakitan.

"Terus kalo aku gendut kamu mau cari cewe lain gitu?"

"Aaws yang sakit loh, ya kali cari cewe lain sama yang ini aja udah mentok"

"Udah mas, mbak, jangan berantem kesian tuh anaknya udah mulai ngantuk"

Arsya dan rasyel sontak menatap arsyan yang mulai teler di gendongan rasyel.

"Lah bocah teler"

Arsya membawa adiknya ke dalam gendongannya, kasihan sendari tadi rasyel yang terus menggendong arsyan, sesekali gendong arsya kek, pikirnya.

Di perjalanan pulang rasyel sibuk memakan sosis bakarnya tidak memperdulikan arsya.

Arsya mendahului rasyel yang berjalan pelan karna sedang memakan sosis.

RASYA GxG [ TAMAT🏳️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang