✒Chapter 2 🔞

28.9K 337 0
                                    

Atas dasar apa kamu merenggut hak abdi hati ku?.
-1505

"Anjg jan pegang-pegang gua"

Arsya mendorong tubuh wanita di depannya, namun karna wanita itu mencengkram kuat kerah kaos arsya, membuat arsya ikut terdorong dan tubuh mereka saling berdekatan, dengan wanita di depannya yang tersender oleh dinding gang dan wajah mereka saling beradu hanya terhalang oleh hidung mancung arsya.

"Anjg...."

Wanita di depannya tidak membiarkan arsya berbicara, ia menarik tengkuk leher arsya dan ya kalian tau kelanjutanya, mereka berciuman.

Tidak, wanita itu yang mencium arsya sedangkan arsya susah payah memberontak saat mendapati ciuman itu.

"Eeungg lephh ass"

Benar-benar kuat wanita di depan arsya sampai arsya berontak pun tak ada gerakan, malah wanita di depannya melumat bibir arsya dengan agresiff.

"Mamih bibir anak mu dah gak perawan lagi😭"

"KEJAR DAN CARI JALANG ITU SAMPAI DAPAT ATAU KALIAN YANG AKAN MATI!!!"

Segerombolan pria kekar saling berlari berpencar di area gang, mereka hendak masuk gang namun mengurungkan niatnya kala melihat adegan dewasa.

"Eeummh leps aas"

Arsya mendorong kuat tubuh wanita di depannya sampai otot tangannya menegang dengan rahangnya yang mengeras.

Plak

Berhasil lolos dari ciuman sialan itu arsya langsung menampar keras wajah wanita di depannya sampai pipinya terlihat memerah.

"Sialan!!! LO KIRA GUA APA ANJG!!!"

"Maaf"

"GOBLOK!!! GUA CEWE!! MAEN NYOSOR MULU LU SETAN!!!"

Wanita itu melirik arsya dari atas sampai bawah seolah tak percaya jika di hadapannya adalah seorang wanita.

"APA LO LIAT-LIAT HAH!!!"

Urat leher arsya semakin menegang dan itu membuat wanita di depannya bergidik ngeri dan memutuskan untuk kabur sebelum hal yang tidak-tidak terjadi padanya.

"WOYYY JANGAN KABUR!!!"

"BALIKIN KEPERAWANAN BIBIR GUA!!!"

"WOYY JALANG SIALAN!!!"

Brak

Arsya menendang tumpukan kardus di dekatnya hingga berserakan tak karuan.

"Fuck! cewe gila, bisa-bisanya dia nyium gua"

Arsya mengelap kasar bibirnya dengan kaos hitamnya itu, sepertinya bibir arsya sudah di habisi oleh wanita itu sampai saat mengelap bibirnya saja baju yang arsya pakai sudah penuh dengan lipstik merah merona.

"Mamihh liat bibir anak mu ini😭"

"Cewe goblok😭cuih"

"Hiks katanya gang perawan tapi keperawanan bibir gua di renggut paksa hiks😭"

"Cewe sialan, ayang gua aja belum pernah nyium gua, dia seenak jidatnya maen nyosor aja kek songkang😭"

"Hiks mending di sosor songkang dari pada soang😭"

Arsya begitu tersedu-sedu dengan ucapannya, ia memilih untuk kembali ke rumah sakit dan dia sampai melupakan sekantung cemilannya itu.

Bodo amat dengan rasa laparnya, yang arsya pikirkan adalah menangis memeluk ibunya.

Pov rumah sakit

"Pih, kok arsya belum masuk? kemana dia?" Tanya sarah pada agas.

"Oohh iya papih lupa, apa dia di luar ya?"

"Biar aku aja yang cari pih" sergas ardi

Ceklek

Saat membuka pintu ardi melihat sosok arsya dengan tubuh gontaynya di tambah rambut berantakan dan noda merah di bajunya.

"Kamu dari mana sayang? kok berantakan gini? Ini baju kamu kenapa?"

Ardi merapikan rambut anaknya itu yang kusut, di tambah arsya terlihat murung sampai terus menundukan kepalanya.

"Hiks kalian jahat😭" ucapnya.

"Eehh kok nangis?"

"Kenapa ay" tanya sarah.

"Hiks gada yang peduli aku lagi hiks" rengeknya.

Arsya menghentakan kedua kakinya dengan keras, dengan kedua pipinya yang memerah.

"Udah udah jangan nangis, maafin papih ya sayang"

Ardi menarik tubuh arsya kedalam pelukannya, berusaha menenangkan hatinya, mungkin arsya sedang terbakar cemburu karna kelahiran adiknya ini.

"Sini sama mamih sayang" ucap sarah.

Ardi membawa anak sulungnya itu mendekati sang istri, disana arsya semakin tersedu-sedu dalam tangisannya di pelukan sarah.

"Kenapa?" Tanya sarah.

Ia membelai halus kepala anaknya ini, umur hanyalah angka bukan? Meskipun sudah remaja, arsya tetap akan menjadi bayi di depan keluarganya, seperti sekarang.

"Hiks gak ada yang peduliin aku" adunya.

"Ish kok ngomongnya gitu sih, siapa yang gak peduli sama anak mamih satu ini?"

Sarah mencoba menangkup kedua pipi arsya yang mengembang, matanya mulai memerah karena terus menangis.

"Kamu cemburu ya sama adek?" Tanya ardi.

Mendengar penuturan papihnya sontak membuat arsya berdiri tegap dengan tangannya yang berada di sisi pinggang dan bibir yang maju beberapa senti.

"Nggak!" Jawabnya.

"Bohong, kamu cemburu kan karna ade kamu udah lahir, ngaku aja deh" goda ardi.

Namun seperkian detik dari itu bibir arsya berubah melengkung ke bawah dengan mata yang seperti akan menangis lagi.

"Mas jangan gitu ah" ucap sarah.

"HUAAAA PAPIHH JAHATTT" Teriak arsya.

Ia kembali memeluk sarah dan menangis, semua mata yang ada di sana tertuju pada ardi.

"Minta maaf" ucap agas.

"I-iya"

Ardi menghampiri anak perempuanya ini dan mengelus punggung sang anak.

"Papih minta maaf ya, papih becanda doang kok"

"Gak mau" jawabnya.

Ia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sarah, bahkan tangannya terus menepis tangan ardi yang terus mengelus punggungnya.

"Nanti aja minta maafnya, arsya lagi moodyan" ucap sarah.

-
-
-
-
-

Vote-Comen Ngaruh Buat Kelancaran Update Cerita Ini Ya

RASYA GxG [ TAMAT🏳️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang