Jia kembali mendatangi Yana setelah Juna pergi. Dengan wajah mengejek, Jia memamerkan senyum jailnya.
"Buset~ baru sehari ketemu udah pelukan" cibir Jia sambil menoel rahang tegas milik Yana.
"Bacot lo. Gue emang rada tertarik sama dia, tapi gue ga nyangka.. reflek aja meluk dia.. buat nutupin itunya yang negang dari penglihatan cewe lain" ujar Yana sambil melanjutkan meminum kopinya yang mulai mendingin.
Jia melotot, "loh gue kira, lo meluk dia karena lagi confess. Pfft ternyata cuma-?!" Tawa Jia tak tertahan ketika tau sahabatnya cuma posesif terhadap asistennya.
Yana ikut melotot, "hah? Bos besar perusahaan confess ke asistennya? Najis." Tukas Yana.
"Nelan ludah sendiri, mampus lo" gertak Jia.
"Yauda nanti gue nelan ludahnya Juna."
Kening Yana disambut jitakan Jia.
"Ngeres" Bentak Jia.
Yana terkikik sambil menyengir ala monyet.
...
Arka berjalan cepat sambil menopang tubuh Juna. Ia mendekati bos dan sekretarisnya yang tengah bersantai. Nafasnya memburu, sambil berusaha menjelaskan sesuatu.
"I.. ini Juna panas banget tubuhnya abis mandi" jelas Arka.
Yana terkaget bukan main, ia meraba kening dan tangan Juna. Panas.
"Saya sama bapak guidenya aja yang bawa-" ujar Yana sambil mengambil ancang-ancang mengambil barang bawaan.
"Tapi nanti ngerepotin bos, saya aja" sela Arka.
"Dia harus nginap di hotel juga, kamu mau merawat sekaligus membiayai dia?" Tanya Yana sambil menggunakan nada menekan.
Jia mengibaskan tangannya sekilas kepada Arka, memberi kode agar tidak mendebat Yana. Arka mengangguk paham.
Setelah itu Juna yang ditopang guide bersiap turun. Yana menyerahkan tugas mengatur karyawan lain kepada Jia.
"Lagi 2 hari kita ketemu di Hotel Igo, lalu pulang bareng" ujar Yana sambil melambaikan tangan ke arah pekerjanya.
"Daa, selamat bulan madu~" kekeh Jia.
"Mau potong gaji kah?" Seru Yana sambil melotot.
Jia tersentak kaget lalu menggeleng cepat.
"Becanda buk bos" Teriak Jia dari kejauhan.
Yana dan Juna sudah sampai di parkir, mereka segera di antar sopir menuju klinik terdekat. Dokter tidak menyarankan Juna untuk dirujuk ke rumah sakit, yang artinya ia hanya demam karena kedinginan di gunung Batur. Setelah membayar obat di apotek, Yana segera meminta di antar ke hotel Igo. Ia tidak sempat memesan online karena sibuk menjaga Juna agar tidak mabuk perjalanan akibat demam.
Sesampainya di hotel, Yana menuju reception untuk memesan kamar. Belum sempat memesan, Juna malah minta di antar ke kamar mandi akibat perutnya yang mual. Sehabis mengantar Juna, Yana kembali ke lobi untuk memesan kamar.
"Maaf mbak, tersisa satu kamar dengan size king bed" ucap si resepsionis.
Bingung, jika Yana kembali melakukan perjalanan, ia tidak yakin dengan Juna yang akan tahan mabuk apalagi sekarang sudah mual. Dengan sedikit terpaksa, Yana memesan satu kamar. Yana menjenguk Juna yang berada di kamar mandi, lalu mengetuk pintu kamar mandinya.
"Juna?"
"Iya kak?"
"Kita sekamar ya? Tersisa satu aja soalnya.." ijin Yana.
Bersambung...
Anjay satu kamar mau ngapain broh? :D
Mau sat set sat set kah?
Bercanda guys, tapi serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kukira Malesub [END]
Romance⚠️ 1821+ Area. NON LGBT. Takdir mempertemukan femdom dengan seorang lelaki cantik. Timbul keadaan dimana ada balas budi yang harus dituntaskan lelaki itu. Tanpa sadar mereka yang telah jatuh cinta. Sayangnya si lelaki bukanlah seorang masokis sepert...