Part 36!

3.4K 174 2
                                    

🎶Banda Neira - Sampai Jadi Debu🎶
###

Acha bersorak gembira sendiri, beberapa mata menatap kesal juga sinis ke arah gadis itu. Sedetik setelah Acha bersorak, mobil yang dikendarai Yana meledak. Rupanya yang ditabrak sejak tadi oleh Acha adalah tangki bensin mobil, sehingga bocor dan menyebabkan ledakan.

DUAR!!!

Kaca masih tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaca masih tertutup. Pastinya mobil akan terkunci otomatis, termasuk dari dalam. Bahaya. Ledakannya terlalu besar. Jelas sekali jika ledakan itu tanpa sisa. Bara api mulai menyebar membuat penonton panik. Azura, Jia, Abi, terutama Juna bergetar ketakutan melihat itu. Tubuh Jia terkulai lemas. Juna berlari mendekati mobil yang terbakar, namun ditahan Azura.

"YANAA! LEPASIN GUE ANJING." Umpat Juna sembari menonjok dagu Azura.

Azura yang kesakitan akhirnya melepas Juna yang mengamuk. Namun kali ini polisi yang menghadangnya. Karena terlalu berbahaya, disusul pemadam kebakaran yang akan memadamkan api. Semua orang dilarang mendekat kecuali petugas.

Semua penonton berhamburan berlari. Takut ikut terkena masalah. Sedangkan Juna bersimpuh tak berdaya melihat kejadian ini. Ia mengacak rambutnya kuat dan terlihat berantakan. Air matanya mulai deras, bahkan mulai membasahi bajunya. Ia menyalahkan dirinya. Karena semenjak dirinya hadir ke dalam kehidupan Yana, masalah ikut menyertainya. Sedangkan Acha, ia hendak kabur, namun ditangkap Abi dan kakaknya sendiri. Mereka membawa gadis nakal itu ke polisi disertai bukti video. Akhirnya Acha bermalam di penjara seorang diri. Walau akhirnya Azura diinterograsi karena sudah membuat balapan liar. Tentu saja ia bisa lolos dengan mudah karena punya uang.

Juna serta Jia masih duduk di pinggir jalan bekas arena tadi. Mereka masih tak menyelesaikan tangisnya. Mata mereka berdua membengkak. Tidak ada satupun antara mereka berani menelepon orang tua Yana, dan mengabari hal ini.

"Yana.. hiks," tangis Juna yang mulai mereda, kembali deras saat teringat pertemuan mereka.

Dimana Yana selalu menjaga dirinya. Memberinya kehidupan baru. Bagaimana cara Yana membahagiakan dirinya serta senyuman kekasihnya yang selalu menenangkan hati. Yana adalah alasan untuk ia melanjutkan hidup. Namun bagaimana jika semua berakhir?

Jia dan Juna hanya menatap bara api yang malah bertambah besar itu dengan tatapan kosong. Sesekali Jia berteriak memanggil Yana disertai sesenggukan.

"Andai lo ngasi tau gue na.. andai gue tau lo ada masalah.. hiks," tangis Jia bertambah ketika ingatan kenangan bersama Yana muncul di pikiran.

"Yana gue.." gumam Juna lemah.

"Sahabat gue!" Cebik Jia mulai emosi.

Kembali lagi mereka menangis sejadi-jadinya. Tampak seperti kehabisan air mata. Mereka melamun dengan tatapan kosong. Angin malam menusuk tubuh tiada henti. Pening di kepala Juna semakin parah karena tangisnya ditambah belum pulih dari sembuhnya.

Kini mereka berdua masih menanti kabar dari pemadam kebakaran dan polisi. Walau tau sudah tidak ada harapan. Air masih berperang dengan si Jago Merah disana. Nafas mereka tersengal karena begitu banyak air mata yang keluar.

Bohong, jika saya ingin bertahan hidup tanpa kakak.
-Juna Adhitama.

Bersambung...

Kukira Malesub [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang