Kapal terhenti pada tujuannya, namun kedua insan itu masih saja 'berkegiatan' di kamar pribadi mereka. Juna masih berfokus menjilati sisa cairan Yana. Bukannya bersih, justru cairannya semakin banyak keluar. Yana sudah tidak kuat, kali ini ia paksakan untuk menahan horny.
"Babe.. stop, renang dulu ayo.." lirih Yana.
Juna berhenti menjilat, ia membuang mukanya. "Kapalnya yang terlalu cepat."
Yana menatap tajam wajah suaminya, "bilang aja masih mau."
Keduanya tertawa, kemudian saling membuang muka. Wajah mereka memerah saat sadar mereka habis bermain saling merebut posisi dom--dadakan fem side mereka berdua hadir bersamaan.
"Eh em.. udah, saya mau ke kamar mandi," ucap Yana.
Tak diam saja, Juna langsung mengikuti istrinya.
"Ngapain ikut?" Tanya Yana.
"I like when you trembling," kalimat itu terucap dari Juna.
Tak membuat Yana getir, ia malah membentuk senyuman jahil. "Saya juga suka lihat kamu begitu." Ucap Yana sembari memasuki kamar mandi, lalu ia tutup pintu kamar mandinya. Meninggalkan Juna yang berdiri mematung.
Kalimat yang terlontar dari mulut Yana, cukup membuat wajah Juna memerah. Dadanya berdegup kencang. Kemudian ia tersenyum tipis.
"I miss your punishment, mommy.." gumam Juna.
Begitu pula Yana, ia masih berdiri di belakang pintu. Ia menyentuh cairan pada area sensitifnya, kemudian ia tarik. Membentuk benang yang menghubungkan antara jari dan vaginanya.
"Lemah banget sih lo, na.." gumam Yana.
***
BYURR!
Juna melompat dari kapal, kemudian mengayunkan kakinya. Ia berenang di laut dangkal, mudah dan aman untuk ia dan istrinya. Diikuti Yana yang melompat di dekat Juna. Membuat cipratan air laut mengenai matanya. Juna memejamkan matanya erat."Aaaa kakak.." Juna memekik.
"Eh, maaf sayang," Yana mengelus pipi dekat mata Juna. "I'm sorry-" Juna membuka matanya tiba-tiba.
"I just want your attention, mommy." Pancing Juna.
Yana tersenyum jail. "Kalau aja kakak bawa sex toy-"
"No need, honeymoon kali ini, saya yang mendominasi."
"Kita lihat aja," tantang Yana sembari mencipratkan air ke arah Juna.
Mereka pun bermain air cukup lama, kemudian meminum jus, bersantai di pantai, tidur siang, kemudian memakan ayam bakar di pantai yang disiapkan pelayan kapal. Hingga akhirnya malam tiba, lalu makan malam istimewa diikuti alunan musik yang diputar. Begitu romantis, membuat Yana lupa akan satu hal. Begitu kembali ke kamar. Kembali lagi Yana resah. Ia takut. Sangat takut.
Pura-pura tidur kali ya.. bathin Yana.
Juna masuk membawa dua gelas minuman. Yana terpancing dengan itu. Suaminya hanya terkekeh pelan.
"Cocktail, kak."
"Mau!" Yana ceria.
"Cocktail kalo dihilangin tailnya jadi?" Goda Juna.
"Ini!" Yana tersenyum sembari menunjuk bawah perut Juna.
"HUSH!" Juna memalingkan wajah sembari memberi istrinya gelas tadi.
"Pfft, sok-sok'an mancing.." ledek Yana yang menerima gelas itu.
Juna mendekati wajah istrinya, ia menaruh kepalanya di pangkuan istrinya. Kini mereka bersantai di kamar utama dengan televisi yang menyala. Juna memancarkan wajah memelas. Sedangkan Yana sudah tidak enak perasaan.
"Kenapa..?" Yana memelankan suara.
"Boleh ya???" Juna menggenggam tangan Yana dengan erat seperti anak anjing.
Bersambung...
Yang pelit vote, komen, follow?
Jangan pelit, nanti dompetnya sempit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kukira Malesub [END]
Romance⚠️ 1821+ Area. NON LGBT. Takdir mempertemukan femdom dengan seorang lelaki cantik. Timbul keadaan dimana ada balas budi yang harus dituntaskan lelaki itu. Tanpa sadar mereka yang telah jatuh cinta. Sayangnya si lelaki bukanlah seorang masokis sepert...