Part 12

9.5K 373 4
                                    

VOTE!

DS Play⚠️

Yana memetik setangkai bunga matahari, lalu memerhatikannya. Ia membawa masuk bunga itu masuk ke kamar. Tampak Juna tanpa busana menatapnya balik. Raut Juna panik, sedetik setelahnya Yana hanya tersenyum.

 Raut Juna panik, sedetik setelahnya Yana hanya tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Balik badan" Yana mendekati Juna.

"Y.. ya?" Hanya dengan kedua tangan Juna menutupi juniornya.

"Kamu mau buat saya ngulang perintah?"

Tanpa ingin mendebat, Juna membalikkan badannya. Tubuhnya di dorong Yana sampai menungging di kasur.

"K-kak tunggu.." Juna berusaha bangun, namun akhirnya ia mematung setelah jari tengah Yana mulai menerobos hole Juna. "Anghh sakit.. kakh," rintih Juna.

Dengan tertutup nafsu, Yana meludahi hole milik Juna. Tubuh Juna mengejang karena Yana mulai menggerakkan jarinya.

"Mnhh ahh" desah Juna keenakan. Jari milik Juna dengan gila meremas selimut untuk menyalurkan kenikmatannya.

Tempo gerakan mulai dipercepat. Sembari memuaskan hole Juna, Yana memukul bokongnya dengan keras hingga memerah.

Plak!

"Ahhh!" Yana menyeringai puas.

"Amhh ahh" sakit di hole Juna mereda digantikan kenikmatan baru yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan.

Ditariknya jari dari hole Juna, membuat Juna sedikit kecewa karena pelepasannya hendak terjadi.

Bunga matahari yang semenjak tadi tergeletak di samping Yana itu diambil, dioleskan cairan sisa memuaskan Juna di pangkal batang bunga itu. Dengan sekali dorongan, Yana memasukkan batang bunga matahari itu ke hole Juna.

"Hanghh! Sakit kak!" Berontak Juna sambil berusaha mencabut bunga itu dari tubuhnya.

Merasakan benda asing yang belum tentu higienis membuat Juna risih. Tangan Yana terus menepis tangan Juna yang memberontak. Kemudian ia mulai memaju-mundurkan batang itu perlahan. Membuat Juna kembali mematung seketika.

"Mhh ahh" walau tau itu berbahaya, Juna tetap tidak munafik bahwa gerakan di holenya sangat nikmat.

"Do you like it?" Bisik Yana tepat ditelinga Juna.

"Nghh i.. don't" Juna menggeleng.

PLAK!
Kembali dilayangkan tamparan keras ke bokong Juna hingga semakin memerah.

"Aahh!!" Juna terkaget sekaligus kesakitan akibat pukulan yang diterimanya.

"This is what you got, for being a bad boy." Ucap Yana sambil menyeringai.

Gerakan di hole Juna kembali dipercepat. Membuat tubuh Juna bergelinjangan menikmati pergerakan itu.

"Amhh shh" Juna menahan desahnya dengan mengulum bibirnya.

"Siapa nyuruh nahan desah?!" Bentak Yana sambil kembali menampar bokong sebelahnya.

PLAK!
"Akhh"

PLAK!
Dua kali tamparan keras dengan bekas merah padam di bokongnya.
"Anghh stop!"

Bukannya berhenti, Yana malah mengocok junior Juna dari belakang. Pelepasan Juna sudah diujung tanduk.

"Mmhh ahh faster please.." pinta Juna.

"Aahhhh!" Tangan Yana dibasahi sperma Juna begitu pula kasur.

Juna tergeletak lemas sambil masih menungging karena masih ada benda di hole miliknya. Yana mencabutnya perlahan, membuat Juna mendesah tapi samar. Yana memundurkan dirinya ke belakang, sampai rasanya ia terjungkal dari kasur.

Dan benar, Yana terjatuh.

Yana membuka matanya, dan sadar ia baru saja bermimpi indah.

Bersambung...

Kukira Malesub [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang