Chapter 2

3.2K 216 0
                                    

Happy Reading
• • • • • • • • • • • •

Umi Kesya (Rahma), membuka pintu dan ternyata keluarga Adnan sudah datang.

"Eh Laura apa kabar?" Tanya Rahma.

"Alhamdulillah baik Mbak." balas Laura.

"Ayo masuk! Mana anak kamu?" Tanya Rahma karena ia tidak melihat keberadaan Adnan.

"Ohh, Adnan masih di jalan kayaknya, dia pergi bersama adiknya." jelas Laura.

"Woi bro, apa kabar lo? Bentar lagi mau jadi besan ya kita." ucap Dika (Abi Kesya) terkekeh.

"Gue baik, iya iya nggak kerasa udah mau jadi besan aja." balas Fahmi membuat semuanya tertawa.

"Bentar ya Ra, aku mau manggil Kesya dulu." izin Rahma dan berlalu ke dapur.

"Iya silahkan."

"Assalamualaikum, maaf saya agak telat." ucap seseorang dari arah pintu.

"Waalaikumsalam, iya nggak papa kok."

"Yaudah ayo kita makan malam sekarang." ajak Dika kepada keluarga Adnan untuk kemeja makan.

_Di meja makan_

"Ayo silahkan dimakan."

"Oh iya dimana Kesya?" Tanya Laura.

"Haa?! Nama nya kaya ngga asing bagi gue." batin Adnan.

"Ohh, Kesya ke toilet." Jawab Rahma.

"Maaf semuanya, aku tadi ke toilet sebentar." ucap Kesya tidak enak.

"Iya, ngga papa."

"Kayak ngga asing." batin Adnan.

Adnan yang penasaran segera mendogakkan kepalanya untuk memastikan. Dan betapa kagetnya dia, Kesya muridnya.

"Haa Kesya?! Masa dia sih. Gak mungkin." Batinnya seraya menggelengkan kepala.

"Adnan ngapain kamu geleng-geleng kepala?" Tanya sang Ayah.

"N-ngga kok." ucap Adnan sedikit gugup.

"Sudah, yuk dimakan makanannya." Pungkas Dika.

"Kok, ada pak Adnan sih? Ngga mungkin dia kan. Nggak, masa guru nikah sama muridnya sendiri." Batin Kesya seraya mendudukkan bokongnya.

"Enak banget ya masakannya. Siapa nih yang masak?" Ucap Laura sembari menikmati hidangan tersebut.

Rahma terkekeh. "Alhamdulillah masakan nya enak." Balas Rahma. "Tuh yang masak." Lanjut Rahma menunjuk Kesya yang sedari tadi diam sambil menunduk.

"MasyaAllah. Enak banget loh, Sya." Timpal Laura.

"M-makasih Tante."

Tidak berselang lama, keluarga Adnan dan juga Keysa sudah menyelesaikan ritual makannya. Akhirnya mereka berkumpul di ruang tamu.

"Kita mulai ya." timpal Fahmi.

Semuanya mengangguk tanda setuju.

"Dulu waktu masih muda, kami berempat itu sahabatan dan kami membuat perjanjian kalau nanti punya anak laki laki dan perempuan kami akan menjodohkan nya." jelas Fahmi.

"Dan impian kami pun terwujud. Jadi, kami akan menjodohkan kalian, Adnan dan Kesya. Apa kalian setuju?" Tanya Fahmi kepada mereka berdua.

"Semuanya, saya boleh ngomong sebentar sama Kesya?" Izin Adnan kepada orang tuanya dan calon mertuanya.

Our HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang