Happy Reading
• • • • • • • • • • • •Kesya sekarang sudah ada di depan rumahnya. Ia sangat rindu dengan abi dan uminya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, siapa ya?"
Rahma membuka pintu dan Kesya langsung berhambur kepelukan uminya. Rahma hampir terhuyung ke belakang karena belum sempat menyeimbangkan tubuhnya.
Hiks hiks hiks
"Loh kok nangis? Adnan kemana sayang?" Rahma celinguk mencari keberadaan Adnan.
Kesya tidak menjawab pertanyaan umi nya. Ia hanya menangis menatap Rahma.
"Kita masuk dulu. Nanti malu diliat tetangga." Rahma menuntun Kesya masuk ke dalam rumah. Ia mendudukkan Kesya di sofa ruang tamu.
Rahma mengusap air mata Kesya yang masih mengalir. "Anak kesayangan Ummi kenapa?"
"Aku capek."
"Capek kenapa?"
"Kemarin di sekolah, aku berangkat sama Pak Adnan. Itu ngebuat banyak murid yang benci sama aku. Katanya aku murid caper, trus selalu keluar masuk BK. Aku sih gak masalah, tapi ada yang hina Ummi sama Abi. Aku gak terima. Trus aku tampar dia sampe aku dimarahin Pak Adnan."
"Kata Pak Adnan hiks itu cuman masalah sepele. Aku gak seharusnya nampar murid itu. Aku salah ya Ummi?"
Rahma tersenyum seraya mengusap air mata putrinya. "Anak mana sih yang gak marah kalo orang tuanya dihina. Ummi tau kamu marah. Tapi, perlakuan kamu itu kurang baik." Ucap Rahma lembut.
"Maafin Kesya, Ummi." Kesya menunduk.
"Gak papa. Yaudah istirahat gih. Kasian nih mata kamu nangis terus."
Kesya tersenyum seraya mengangguk. "Aku keatas ya."
"Iya."
Dikamar, Kesya segera berbaring dikasur dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia masih terisak mengingat kejadian kemarin.
Apa dia salah telah menuduh Adnan yang tidak tidak? Ia sekarang jadi bingung sendiri dan memilih memejamkan matanya.
*****
Adnan sedang berada di depan kamar Kesya. Ia membuka pintu kamar Kesya dengan pelan.
Adnan masuk kedalam dan menutup pintu kamar itu kembali. Ia mendapati Kesya yang sedang tertidur dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Adnan membuka selimut tersebut. Ia melihat wajah Kesya yang seperti selesai menangis. Mata yang sembab dan air mata yang sudah mengering.
"Maafin aku udah bentak kamu tadi." Adnan mengelus pipi Kesya dengan lembut dan mencium kening Kesya lama.
Eghh
Kesya membuka matanya perlahan dan mendapati Adnan mencium kening nya.
"Mas?"
Adnan melepaskan ciumannya. Ia menatap Kesya intest. Kemudian ia langsung memeluk Kesya erat.
"Maafin aku. Maaf maaf." Kata Adnan yang terdengar sangat menyesal.
Kesya terdiam. Ia tidak membalas pelukan Adnan. Kesya masih kesal sekarang. Tapi sejujurnya, ia kasihan melihat Adnan.
"Sayang, aku minta maaf."
"Siapa perempuan itu?" Tanya Kesya datar.
Adnan mengernyit bingung. "Maksud kamu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Happiness
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Murni pikiran sendiri‼️ Mengisahkan seorang guru dan murid yang bersatu karena sebuah ikatan suci yang berawal dengan perjodohan diantara mereka. Adnan dan Kesya dijodohkan atas rencana keluarga mereka dulu. Apakah mereka...