Happy Reading
--------------------------------Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam.
Sedari tadi, Kesya mengganggu Adnan yang sedang berkutat dengan laptopnya.
"Peluk..." Rengek Kesya.
"Bentar ya, aku nyelesain nya dulu" balas Adnan mengusap kepala Kesya.
"Gak mau... Maunya sekarang!"
"Peluk..." Rengek Kesya kembali. Tapi Adnan hanya diam menatap Kesya.
Kemudian Kesya berbalik badan membelakangi Adnan. Ia langsung membungkus badannya dengan selimut.
Adnan yang melihat Kesya memijat keningnya pusing. Ia menghampiri Kesya.
"Yaudah. Sini aku peluk" ucap Adnan.
"Gak jadi!"
"Tuh, kerjain aja tugasnya!! Gak usah peduliin aku!"
"Yaudah" ucap Adnan santai.
"Hiks... hiks...hiks"
Tangis Kesya terdengar oleh Adnan.
"Kenapa sih, hm?" Tanya Adnan lembut.
"Kamu udah gak sayang sama aku!" Balas Kesya terisak. "Aku cuman mau dipeluk, gak lebih kok" lanjutnya.
"Yaudah. Sini aku peluk" sahut Adnan dengan tangan yang direntangkan nya.
Kesya hanya diam, tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya.
"Loh, kok gak peluk aku?" Tanya Adnan bingung.
"Gak mau peluk lagi" jawab Kesya dan langsung merebahkan tubuhnya.
"Kamu aneh banget sih?"
"Aku juga gak tau, aku kenapa?!" Pekik Kesya. Entah kenapa tiba-tiba dia seperti ini. dirinya sendiri saja tidak tahu.
Adnan kaget dengan teriakan Kesya. Dia cuman nanya baik-baik, tapi Kesya jawabnya ngegas.
Ia semakin aneh melihat tingkah Kesya hari ini.
"Iya iya. Sekarang tidur ya" titah Adnan dengan sabar.
Kesya mengangguk dan menenggelamkan wajahnya di perut Adnan yang tidak memakai kaos.
Adnan dengan sabar mengusap kepala Kesya sayang. "Mau denger aku shalawat gak?" Tawar Adnan.
"Mau!"
Adnan terkekeh dan mulai bershalawat.
"Hubban tabassamu khoiron takallamu" suara merdu Adnan terdengar di dalam kesunyian malam.
"Wajudu warhamu"
"Kaama Muhammad"
Adnan kembali menarik nafasnya.
"Thariiqohul zamu huwal mu'allimu""Shollu wa sallimu 'ala Muhammad"
Suara dengkuran halus dari Kesya terdengar oleh Adnan. Ia mengusap sayang kepala Kesya.
Adnan memindahkan Kesya ke posisi yang lebih nyaman. Kemudian ia mencium kening Kesya lama.
Prang
Terdengar suara pecahan piring dari arah dapur, membuat Adnan kaget. Ia segera berjalan menuju dapur.
*****
Adnan menyalakan lampu didapur yang tadinya padam. Ia dapat melihat kucing yang bulunya berwarna putih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Happiness
Fiksi Remaja[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Murni pikiran sendiri‼️ Mengisahkan seorang guru dan murid yang bersatu karena sebuah ikatan suci yang berawal dengan perjodohan diantara mereka. Adnan dan Kesya dijodohkan atas rencana keluarga mereka dulu. Apakah mereka...