Chapter 21

1.6K 116 0
                                    

Happy Reading
••••••••••••••••••••

Kesya sedang menyiapkan sarapan buat suaminya. Rahma juga sudah ada didapur membantu Kesya.


"Sya, murid-murid udah tau kalian nikah?" Tanya Rahma.

"Belum mi. Tapi mereka yang liat aku berangkat bareng mas Adnan aja di benci. Apalagi nikah." gerutu Kesya mengingat kejadian kemarin.

"Kamu jangan ngomong gitu Sya. Siapa tau nanti kalo mereka tau kamu udah nikah sama Adnan, mereka akan senang dan temenan sama kamu." jelas Rahma.

"Mudahan. Aku juga berharap kayak gitu." balas Kesya tersenyum.

"Kamu panggil suami kamu dulu gih! Ajak makan bareng." suruh Rahma.

"Hm." Kesya beranjak ke kamar nya untuk memanggil suaminya.

Clek

Kesya melihat Adnan yang sudah rapi dengan baju kemeja yang dibaluti  dengan jas.

"Masya Allah, ganteng banget suami aku." puji Kesya tersenyum lebar.

Adnan menahan senyumnya. Ia menghampiri Kesya dan memberikan dasi kepada Kesya.

"Pasangin."

Kesya menerimanya dan memasangkan dasi untuk Adnan.

"Kamu nunduk dikit. Aku gak nyampe." Gerutu Kesya.

Adnan terkekeh dang langsung membungkuk kan sedikit tubuhnya supaya Kesya bisa lebih mudah memasangkannya dasi.

"Udah!"

Cup

"Makasih." Adnan mengecup pipi Kesya.

"Sama-sama!" Balas Kesya tersenyum.

"Sayang, nanti kamu mau kekelas harus bareng aku." ucap Adnan sedikit tegas.

"Tap-

"Gak ada penolakan! Nanti aku akan bilang tentang hubungan kita sebenarnya." ucap Adnan.

"Tapi, aku belum siap mas. Nanti mereka hina aku gimana?" Balas Kesya.

"Gak akan. Percaya sama aku." ucap Adnan.

"Ya. Kamu mau kan nurut sama suamimu ini?"

Kesya menghela nafas berat. "Iya. Aku nurut sama suamiku." balas Kesya tersenyum.

"Makasih ya." Adnan mengusap kepala Kesya yang tertutup jilbab.

Kesya mengangguk. "Iya. Kita makan ya" ajak Kesya.

"Hm." Adnan menggandeng tangan Kesya menuju meja makan.
 

*****

Adnan dan Kesya sudah tiba disekolah. Kesya dan Adnan membuka pintu mobil dan saat itu juga semua pasang mata tertuju kepada mereka berdua.

"Gue colok tuh mata." ujar Kesya mendengus kesal.

Adnan terkekeh. "Eitss. Gak boleh ngomong gitu, sayang."

"Iya, suamiku....."

Adnan mengulum senyumnya mendengar penuturan Kesya. Ia menggenggam tangan Kesya tanpa memperdulikan tatapan para murid.

"Nanti kalo ada yang nanya hubungan kita, jawab jujur aja." ucap Adnan mengusap lembut kepala Kesya.

Perlakuan Adnan ke Kesya tidak luput dari perhatian para murid.

Our HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang