Chapter 26

1.6K 108 0
                                    

"Tidak ada cinta yang lebih indah, kecuali cinta segitiga dalam islam"

*****

Adnan telah selesai meeting dengan klien dan akan segera pulang untuk menjemput Kesya. Ia menghela nafas lelah.

Prang

"Astaghfirullah." kaget Adnan.

Adnan kaget ketika foto ayahnya jatuh kelantai. Ia segera memunguti pecahannya itu.

"Perasaan gue gak enak. Ayah apa kabar ya?" Batinnya.

Adnan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Ia segera mengemasi tas kerja nya dan langsung ke parkiran mobil dikantor.

*****

Adnan sudah tiba dan langsung masuk ke rumah. Ia melihat Bundanya yang sedang didapur.

"Assalamualaikum Bunda." salam Adnan dan mencium tangan Laura.

"Waalaikumsalam. Kamu lama banget pulangnya. Kesya nunggu tuh dari tadi. Dia Bunda suruh tidur dikamar kamu." ucap Laura.

"Bunda kenapa belum tidur?"

"Bunda kebangun mau minum." Balas Laura.

Adnan mengangguk. "Yaudah Bun, aku keatas ya." ucap Adnan yang dibalas anggukan kecil oleh Laura.

Adnan segera naik tangga dan tiba didepan kamarnya. Ia membuka pintu dan terlihat seorang gadis yang sedang tertidur pulas. Ia tersenyum tipis melihat istri kecilnya.

Adnan hanya cuci muka dan gosok gigi. Ia langsung berbaring disamping Kesya tanpa memakai baju. Ia mengelus pipi Kesya. Hembusan nafas Kesya dapat dirasakan oleh Adnan.

Eghh

Kesya menggeliat dalam tidurnya. Dan perlahan ia membuka matanya.

"Mas." ucap nya pelan.

"Tidur aja. Aku ganggu ya?"

"Nggak kok." Kesya langsung memeluk Adnan dan memejamkan matanya kembali.

Begitu juga dengan Adnan, ia terlalu lelah hari ini. Mereka akhirnya tertidur pulas dengan berpelukan.

*****

Di tengah malam, Adnan terbangun dari tidurnya. Mau tidur kembali tidak bisa. Akhirnya ia memutuskan untuk shalat tahajud.

Adnan melepaskan tangan Kesya perlahan yang melingkar di pinggangnya. Ia beranjak ke toilet untuk mengambil air wudhu.

Kemudian Adnan melaksanakan shalatnya dengan khusyuk.

"Allahumma shalli 'alaa Muhammad. Ya Allah, saat ini perasaanku tidak enak. Aku khawatir dengan ayah. Aku mohon, lindungilah keluargaku dan jauhkanlah dari yang namanya musibah. Aamiin ya rabbal 'alamiin" Doa Adnan dengan mata yang berkaca-kaca.

Setelah melaksanakan shalat tahajud, Adnan membaca Al-Qur'an. Suara merdu Adnan terdengar di kesunyian malam.

Kesya terbangun mendengar suara merdu Adnan yang sedang membaca Al-Qur'an. Ia tersenyum tipis melihat Adnan. Kesya sangat beruntung mendapatkan suami yang dapat membimbing nya kejalan Allah.

"Ya Allah, makasih engkau telah memberikan suami yang terbaik untukku. Aku sangat beruntung mendapatkan suami kayak mas Adnan." Kesya berterima kasih kepada sang pencipta.

"Loh, kamu kapan bangunnya?" Tanya Adnan yang sudah selesai membaca Al-Qur'an.

"Waktu kamu baca Al-Qur'an. Aku suka banget denger kamu ngaji." ucap Kesya.

Our HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang