Happy Reading
• • • • • • • • • • • • • •
Kesya masih belum selesai dengan hukumannya. Mukanya sudah merah karena matahari yang sangat terik.
"Haus." gumamnya.
"Nih." ucap seseorang memberikan sebotol air mineral.
Kesya menatap air tersebut. Ia meneguk ludah. Kesya akhirnya pun mengambil air tersebut dari tangan Revan.
"Thanks." ucap Kesya pelan dan langsung meminum air tersebut.
Revan tersenyum tipis sambil mengusap kepala Kesya dan langsung meninggalkan Kesya.
"Kesya." panggil seseorang pelan.
Kesya berbalik badan dan langsung berhadapan dengan Adnan. Kesya diam dan hanya menatap Adnan dengan wajah polosnya.
"Panas, hm?" Kesya mengangguk polos dengan bibir yang dimajukan.
Adnan mengusap keringat Kesya dan menggandeng Kesya menuju keruangannya.
Dari kejauhan terlihat seseorang yang menahan amarahnya melihat pasangan suami-istri.
"Awas aja kamu Kesya! Saya akan dapetin Adnan sebentar lagi." gumamnya tersenyum smirk.
*****
Adnan mendudukkan Kesya di kursi. Kemudian Kesya bersandar di bahu Adnan.
"Panas. Kenapa sih, Bu Bella jadi pemarah gitu?" Ucap Kesya cemberut.
"Udah, biarin aja." Adnan mengusap wajah Kesya yang masih berkeringat.
"Ihhh kamu mah bela terus si Bella!! Kamu suka ya sama dia?!"
"Nggak sayang, ak-
Ucapan Adnan terpotong. "Awas kamu suka sama dia! Kalo ketauan kamu suka sama dia, kamu gak boleh minta jatah!" Ucap Kesya menatap tajam Adnan.
Adnan tertawa kecil dan membawa Kesya kepelukannya.
"Cerewet banget istri aku." ucap Adnan gemas.
"Haus!" Pekik Kesya.
"Nih." ucap Adnan memberikan air mineral sebotol.
"Tadi dapet air darimana?"
"Dikasih sama Revan." sahut Kesya sambil meminum air nya.
Tiba-tiba wajah Adnan menjadi datar mendengar jawaban Kesya.
"Cemburu ya?" Tanya Kesya menaik turunkan alisnya.
"Nggak!"
Kesya mencubit pipi Adnan gemas.
"Ututu. Ada yang ngambek nih." Adnan memutar bola matanya malas.
"Aku keluar dulu. Bentar lagi masuk." ucap Kesya kemudian mencium pipi Adnan.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam." jawab Adnan dengan gumaman.
"Huwaaaaa Bunda!" Teriak Adnan dalam hatinya.
*****
Semua murid di kelas 12 MIA 2 lagi serius mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Deni.
"Yang sudah selesai kumpulkan ke saya!"
"Iya pak." sahut mereka.
Kesya selesai duluan, tapi dia masih belum beranjak untuk mengumpulkannya.
Aldo berdiri dan langsung mengumpulkan tugasnya.
"Hanya Aldo?" Tanya pak Deni.
"Saya pak." ucap Kesya menunjuk tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Happiness
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Murni pikiran sendiri‼️ Mengisahkan seorang guru dan murid yang bersatu karena sebuah ikatan suci yang berawal dengan perjodohan diantara mereka. Adnan dan Kesya dijodohkan atas rencana keluarga mereka dulu. Apakah mereka...
