Chapter 12

2.3K 153 0
                                    

Happy Reading
• • • • • • • • • • • •

Tidak terasa, tepat hari ini adalah hari pernikahan Adnan dan Kesya yang dilangsungkan digedung. Tamu tamu sudah banyak yang datang.

Kebanyakan tamu adalah teman kerja Abinya dan Ayahnya. Temannya hanya Mitha yang datang dan teman Adnan, Regan.

Dikamar, Kesya sudah siap dengan gaun putih dan jilbab syar'i. Kesya menatap dirinya dipantulan cermin.

"Masya Allah, cantik banget anak Ummi." Kesya tersenyum malu.

"Siapa dulu. Kesya." Jawab Kesya pede.

Rahma memutar bola matanya malas. Menyesal dia memuji Kesya. "Iya emang kamu. Tapi itu juga keturunan, Ummi nya kan cantik."

"Iya, Ummi ku paling cantik."

"Bentar lagi akadnya akan dimulai." Ucap sang Ummi. Kesya mengangguk dan duduk di tepi kasur.

Clek

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Wow Kesya, lo cantik banget dah." Mitha melihat Kesya kagum.

"Iya. Aku sampe nggak kenal sama kakak." Saut Liya polos.

Rahma terkekeh dengan ucapan Liya.

"Tante, acaranya udah mau mulai tuh! Nanti kami bertiga turun sama Kesya." Ucap Mitha.

"Iya. Sya, Ummi turun ya. Nanti pasti ada yang manggil kalian kalo udah selesai." Jelas Rahma mencium kening Kesya.

"Iya Ummi."

Rahma beranjak keluar kamar menuju tempat acara.

•••••

Disisi lain, Adnan sudah berada diacara itu. Ia sangat tampan dengan kemeja putih yang dibaluti jas hitam. Saat ini, Adnan merasa gugup. Tapi, dia juga tidak sabar menjadi suami Kesya dan ingin melihat Kesya.

"Kamu sudah siap?" Ucap Dika.

"Insyaallah. Saya siap!" Ucap Adnan serius.

"Baiklah kita mulai. Jabat tangan saya!" Titah Dika. Adnan menjabat tangan calon mertuanya yang dalam beberapa detik ini akan menjadi mertuanya.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Adnan Abhizar Gevian bin Fahmi Putra dengan anak saya yang bernama Kesya Gazbiyya Syafanni dengan mas kawin berupa mahar uang 1 M, dan seperangkat alat sholat dibayar tunai." Ucap Dika.

Adnan menarik nafasnya dalam-dalam.

"Saya terima nikah dan kawinnya Kesya Gazbiyya Syafanni dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!!" Ucap Adnan dengan lantang.

"Para saksi?"

"Sah!!"

"Alhamdulillah."

Tubuh Adnan seketika berubah menjadi kaku. Ia tidak menyangka telah menjadi seorang suami dari muridnya sendiri.

"Apakah ini mimpi?" Nggak nggak. Ini Beneran. Alhamdulillah ya Allah." Batinnya senang.

Kesya sedang berjalan di tangga yang didampingi oleh Aira, Mitha, dan Liya. Semua orang menatap Kesya kagum. Begitu juga dengan Adnan yang sudah sah menjadi suami Kesya.

Kesya langsung duduk disamping Adnan. Mereka saling bertukar cincin. Kemudian, Adnan memegang ubun-ubun Kesya dan membaca doa. Setelah Adnan membaca doa, dia segera mencium kening Kesya lembut dan lama.

Our HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang