Happy Reading
• • • • • • • • • • • • • •Sesuai janji, hari ini Kesya akan kerumah mertuanya. Ia akan diantar oleh Adnan sebelum Adnan pergi ke sekolah.
Adnan sedang mandi. Sedangkan Kesya, ia menyiapkan baju untuk Adnan. Kemudian ia duduk di meja rias untuk memakai jilbab nya.
Clek
Kesya mengalihkan pandangannya ke arah kamar mandi.
"Mas, bajunya udah aku siapin ya." ucap Kesya.
Adnan menghampiri Kesya. "Seharusnya gak usah. Kamu belum sembuh." balas Adnan.
Kesya mendongak menatap Adnan. "Istrimu ini sangat kuat loh. Itu kan cuma nyiapin. Gak capek juga." ucap Kesya tersenyum lebar.
Adnan tersenyum hangat. "Kamu jangan pasang dulu jilbab nya ya. Nanti aku pasangin."
Kesya mengangguk antusias. Ia menunggu Adnan selesai memakai pakaian nya. Ia hanya memperhatikan wajahnya di pantulan cermin.
"Hadap sini." ucap Adnan. Kesya mengubah posisi duduknya didepan Adnan.
Adnan dengan telaten memasangkan Kesya jilbab. Kesya tersenyum menatap wajah Adnan yang sedang serius memasangkan ia jilbab.
"Gak usah liatin aku kayak gitu. Aku tau kok aku ganteng." ucap Adnan yang masih sibuk dengan jilbab Kesya.
Kesya tersadar dan memalingkan wajahnya kearah lain dengan senyum yang mengembang.
"Masya Allah cantik banget. Istri siapa sih ini?" ucap Adnan mengelus kepala Kesya sayang kemudian mengecup kening Kesya.
"Istri Pak Adnan dong!" balas Kesya. Adnan mengembangkan senyumannya.
"Kita berangkat?"
Kesya mengangguk antusias.
Adnan menggandeng tangan Kesya keluar. Mereka saling melemparkan senyuman yang manis satu sama lain.
*****
"Bunda!!"
"Jangan teriak Liya! Kamu pikir ini hutan?! Emang ada apa sih?!"
"Dasi aku dimana?!"
"Kemarin udah Bunda taruh dilemari kamu. Coba cari lagi!"
"Gak ada Bunda. Dari tadi aku nyarinya di lemari." jawab Liya dengan wajah cemberut.
Laura menggelengkan kepalanya. Ia segera menghampiri Liya.
"Sini Bunda cariin!"
Laura mencari dasi Liya. Belum satu menit aja dasi itu sudah ketemu.
"Ini apa?!"
Liya cengengesan sendiri. "Tadi gak ada." balas Liya pelan.
Laura menjewer telinga Liya pelan.
"Makanya kalo nyari itu matanya dipake." tegur Laura."Awsshh. Sakit bunda! Tega banget jewer aku kayak gitu." ucap Liya cemberut.
"Udah sana sarapan. Terus berangkat."
"Iya Bunda."
Liya mengulurkan tangannya yang membuat Laura bingung.
"Apa lagi Liya." ucap Laura lelah dengan kelakuan Liya.
"Minta duit." balas Liya menyengir.
"Nanti Bunda kasih. Sekarang sarapan dulu!" Ucap Laura yang diangguki Liya. Kemudian ia meninggalkan Laura yang masih dikamar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Happiness
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Murni pikiran sendiri‼️ Mengisahkan seorang guru dan murid yang bersatu karena sebuah ikatan suci yang berawal dengan perjodohan diantara mereka. Adnan dan Kesya dijodohkan atas rencana keluarga mereka dulu. Apakah mereka...