PART 42 [Yang Baru Yang Dimarahi]

15 2 0
                                    

Sesampainya di kantor, Aryo langsung nyelonong ke meja receptionist hanya untuk menanyakan kabar petugasnya.

"Boss, tangannya kenapa?" tanya Nisa, petugas receptionist kantor itu.

"Semalem abis jadi matador gw. Kena sundul tanduk banteng, bocor dah" canda Aryo.

Nisa nyengir maklum.

"Gw ke kantin dulu ya"

Nisa menganggukkan kepalanya.
Aryo pergi ke kantin. Selesai dari kantin, dia naik ke lantai dua ngobrol-ngobrol sebentar kemudian masuk ke ruangannya asyik dengan kerjaannya, tapi kadang disela-sela jam kerjanya ia selalu menyempatkan diri untuk bersosialisasi bersama para karyawannya. Seperti itulah rutinitas Aryo kalau di kantor.

“Len, anak baru ada berapa orang?” tanya Aryo kepada Lena yang bertugas di bagian HRD.

“Ada lima orang pak boss. Dua cewek, tiga cowok. Satu cewek di keuangan, satunya lagi dibagian pemasaran. Kalo yang cowok dibagian keuangan, pemasaran sama IT. Baru masuk hari ini” jawab Lena menjelaskan tanpa diminta.

Aryo mengangguk-nganggukan kepalanya sambil mengelus dagunya.

“Mau diadain penyambutan karyawan baru yah pak boss?” tanya Lena dengan antusias.

“Pasti dong” jawab Aryo singkat. “Siapin ya” lanjutnya.

Lena langsung menghormat ala tentara sambil nyengir, ada-ada saja kelakuan karyawan di perusahaan ini. Sepertinya dia antusias sekali dengan acara penyambutan karyawan baru ini. Pasti meriah. Aryo mengedipkan sebelah matanya, Lena sudah mengerti arti dari kedipan Aryo itu, hebat. Ia buru-buru menyampaikan dan menyebarkan perintah dari boss besarnya kepada semua karyawan, kecuali karyawan baru. Semua karyawan sangat antusias dengan acara ‘Penyambutan Karyawan Baru’ ini. Karena pasti akan ada hiburan dan artinya mereka sejenak akan melepaskan penat.

Setelah di-briefing oleh manager HRD, lima karyawan baru mulai bergabung di divisinya masing-masing yaitu keuangan, pemasaran dan IT.
Mereka adalah lulusan perguruan tinggi semua, empat orang S1 dan satu orang D3. Mereka diberi tugas oleh senior-senior mereka untuk menyelesaikan laporan yang akan diberikan kepada Aryo, mereka tidak menyangka akan langsung diberi tugas-tugas seperti itu. Karena biasanya yang namanya karyawan baru hanya diberi tugas yang ringan-ringan saja seperti memphoto copy atau sekedar memperhatikan senior-senior mereka yang sedang bekerja. Memperhatikan untuk memahami apa yang akan jadi tugas mereka tentunya. Mereka mengerjakan laporan dengan hati-hati dan teliti karena akan diserahkan kepada pimpinan tertinggi di perusahaan, sambil sesekali diberi arahan oleh senior mereka.

Aryo keluar dari ruangannya mendekati meja Risa untuk meminta laporan keuangan, ia kemudian mendekati meja Nadia yang bersebelahan dengan meja Putri, terlihat karyawan baru sedang mengerjakan laporan grafik pemasaran yang diminta Aryo. Ia menyuruh satu karyawan baru untuk meminta hasil laporan dari bagian IT yang teletak di lantai tiga. Aryo kembali ke dalam ruangannya.

Lima karyawan baru itu mengantarkan hasil laporan yang dikerjakan mereka ke ruangan Aryo. Pintu diketuk, Aryo mempersilakan masuk. Mereka menyerahkan hasil laporan kepada Aryo, ia membaca sebentar lalu meletakkannya di meja. Meledaklah kemarahan Aryo kepada karyawan-karyawan baru ini, ia sampai menunjuk satu-persatu karyawan itu, tapi tidak sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak enak didengar atau melakukan kekerasan fisik. Karyawan-karyawan baru, menunduk semua. Bahkan kedua karyawan wanita sampai meneteskan air mata, muka mereka pucat pasi. Karyawan yang ada diluar mendengarkan.

ʜᴀʀᴀᴘᴀɴ ᴅɪ ᴜᴊᴜɴɢ ꜱᴇɴᴊᴀ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang