PART 1 [Kemarahan Tak Terduga]

167 8 0
                                    

Hari sabtu yang cerah.... 

Aryo, Doni, Indra, Roy dan teman-teman mereka yang lain berencana untuk pergi ke restoran. Tapi tiba-tiba mereka dihadang oleh gangnya Kevin....

“Woei… tukang daging, gw udah muak ama kelakuan lu. Tapi gw penasaran pengen buat lu malu didepan temen-temen gw ama majikan lu itu. Gw nantang lu buat balapan entar malem….” ujar Kevin merendahkan.

“Kalo punya mulut dijaga ... mulut lu kaya mulut anjing” balas Roy.

“Diem lu, gw nggak ngomong ama lu...” ucap Kevin.

“Jaga mulut lu, anjing…” ujar Doni sambil menunjuk ke arah Kevin.

Kevin hanya menggelengkan kepala dan tersenyum sinis pertanda bahwa ia meremehkan Aryo dan teman-temannya. Aryo tetap diam dan tidak menggubris perkataan Kevin, ia berlalu dari hadapan Kevin.

“Gw tahu itu tandanya seorang pengecut dan pecundang” teriak Kevin.

“Tukang daging, lu kalo diajak ngomong ama bos gw jawab dong. Berani nggak lu nerima tantangan dari Raja Sirkuit ini”

Doni dan Roy berhenti sejenak dan memegang pundak Aryo tapi ia tetap melanjutkan langkah kakinya. Dia seakan-akan tidak peduli dengan perasaan teman-temannya.

“Dasar lu tukang daging, pengecut, ayah lu pecundang ibu lu pelacur…”

Aryo berhenti dan berbalik menatap Kevin. 

“Apa lu liat-liat? Emang bener kan, ayah lu pecundang dan ibu lu pelacur?” ucap Kevin lagi.

Aryo menghampiri Kevin, dia memegang kerah baju Kevin dan mendorongnya ke arah dinding kelas. Kevin sangat terkejut dengan perbuatan Aryo begitupun orang-orang yang ada di sekolah tersebut. Kevin terpojok di dinding sekolah, kemudian Aryo melayangkan pukulan tangannya ke arah wajah Kevin, tapi ia teringat dengan perkataan pamannya yang menasehati untuk tidak menggunakan kekuatannya untuk berkelahi sehingga tangan Aryo hanya memukul tembok dan tembok itupun retak. Tambah terkejutlah Kevin dan orang-orang disana.

“Jangan pernah bawa-bawa orangtua gw…” ucap Aryo.

Kevin dan orang-orang yang melihat kejadian itu masih melongo, setan apa yang merasuki diri Aryo. Aryo menjatuhkan Kevin ke lantai dan menginjak lehernya, orang-orang disana makin dibuat keheranan oleh perbuatan Aryo karena perbuatan seperti itu jarang sekali mereka lihat keluar dari Aryo. Ia dikenal sebagai sosok yang humoris, penuh dengan tawa sehingga ia tidak pernah memperlihatkan amarahnya. Salah satu teman Kevin berlari menghampiri Aryo dengan membawa sebatang kayu dari kursi yang sudah patah. Saking terkejutnya dengan perbuatan Aryo, teman-teman Aryo yang menyaksikan kejadian itu sampai tidak menyadari bahwa ada teman Kevin yang membawa sebatang kayu untuk dipukulkan ke tengkuk Aryo.

“Yo awas…” teriak Doni baru menyadari.

Terlambat…
Teman Kevin terlanjur memukulkan kayu yang dibawanya ke tengkuk Aryo, tetapi Aryo seakan-akan tidak merasakan pukulan tersebut. Aryo malah berbalik menarik kerah baju temannya Kevin, dia mendorong orang tersebut sampai terlempar dan meringis kesakitan karena punggungnya terlebih dahulu menyentuh lantai sekolah. Teman Kevin yang lain semakin ketakutan melihat perbuatan Aryo, mereka sangar bila sedang banyak teman tapi kalau sendirian nyalinya ciut. 

Nadia menghampiri Aryo dan berteriak kencang untuk melepaskan pacarnya dari injakan Aryo.

“Tukang daging, lepasin cowok gw…” ujar Nadia. 

Aryo seakan-akan tidak mendengar teriakan dari Nadia, kaki Aryo semakin kuat menginjak leher Kevin. Nafas Kevin mengap-mengap.

“Lepasin cowok gw…” Nadia memukul-mukulkan tangannya yang putih dan lembut ke punggung Aryo. 

Doni dan Roy menghampiri Aryo untuk meredakan emosi teman baiknya. Mereka menarik badannya, tetapi tidak sanggup. Nadia yang masih berteriak untuk melepaskan Kevin beranjak dari tempatnya, dia berdiri berhadapan dengan Aryo lalu menampar pipinya. Setelah merasakan tamparan dari Nadia barulah dia sadar. Aryo melepaskan kakinya dari leher Kevin, kemudian menatap tajam Nadia.

ʜᴀʀᴀᴘᴀɴ ᴅɪ ᴜᴊᴜɴɢ ꜱᴇɴᴊᴀ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang