Nadia masih tegang dengan sepucuk surat yang diberikan Aryo kepadanya. Ia menatap Aryo lekat-lekat, berharap surat itu bukan surat teguran untuk dirinya. Nadia menghela nafas panjang."Non, tolong siapin data-data ini ya" seru Aryo. Ternyata masalah kerjaan.
Nadia membaca tulisan itu dengan seksama. "Ke luar kota lagi Yo?" tanya Nadia dengan nada penasaran.
Aryo mengangguk. "Senin depan" jawabnya singkat. "O iya non, tolong panggilin si Rini ke sini ya" lanjut Aryo sambil memperhatikan layar komputer yang terpampang di depannya. Mengalunlah lagu Can't Smile Without You milik Barry Manilow. Kemudian dia menyandarkan tubuhnya ke kursi.
"Ada lagi Yo?"
"Emmh, ngegeboknya nggak jadi kan?"
Nadia mengambil buku tebal yang ada di meja Aryo dan bersiap melemparkannya ke arah Aryo.
"Eeeee, jangan non, nyesel saya nanyain itu" ucap Aryo sambil melindungi diri dengan kedua tangannya.
Nadia tertawa, meletakkan kembali buku yang dipegangnya dan keluar dari ruangan itu. Selepas Nadia keluar, Rini masuk, duduk berhadapan dengan Aryo, kemudian dia diberi beberapa pengarahan. Tak butuh waktu lama untuk menyampaikan perihal masalah meeting ke luar kota kepada Rini karena ia telah lama menjadi sekretaris General Manager bahkan sebelum Aryo pindah ke cabang perusahaan itu. Tapi kali ini Rini sangat cocok dengan gaya kepemimpinan Aryo, tak perlu waktu lama untuknya beradaptasi dengan Aryo, apalagi boss besarnya ini memimpin dengan santai, dengan begitu karyawan-karyawan disana bekerja dengan nyaman pula. Tentu semua itu berdampak kepada tugas mereka masing-masing, yang tadinya selalu terbengkalai sekarang menjadi selesai tepat waktu.
"Boss, klien udah pada nunggu tuh" ujar Rini memperlihatkan jam tangannya yang menunjukkan jam tiga sore.
"O iyaa gw lupa" ucap Aryo sambil menepuk jidatnya sendiri. Dia beranjak dari kursinya, dan keluar ruangan diikuti Rini. Kemudian Aryo menghampiri Nadia dan memberikannya sesuatu.
"Apa nih Yo?"
Aryo berlalu begitu saja tanpa kata-kata dan tanpa mempedulikan Nadia yang sedang penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʜᴀʀᴀᴘᴀɴ ᴅɪ ᴜᴊᴜɴɢ ꜱᴇɴᴊᴀ ✓
ChickLitAryo tersenyum, dia mengangkat tangan kanannya semacam orang yang menerima ajakan dari seseorang, lalu memandang langit-langit ruangan itu sambil terus tersenyum. "Yank, aku pulang duluan" ujar Aryo mantap. Matanya mengatup, tangannya terkulai lemas...