PART 10 [Kebenaran Yang Mengaharukan]

59 4 0
                                    

Widi tersenyum memperhatikan Nadia yang ikut berkumpul bersama mereka. “O ini yang namanya Nadia?” ujar Widi ramah.

Nadia tersenyum manis dan menganggukan kepalanya.

“Iya lho, Aryo itu sering banget nyeritain kamu dan Nina, katanya kamu itu baik hati, lucu” ucap Widi.

Nadia terhenyak mendengar ucapan yang keluar dari mulut Widi.

“O iya… sekalian aja, kenalin nih pacar gw yang juga kakaknya Aryo namanya Widi” ujar Doni

Widi dan Nadia pun berjabat tangan dan saling memperkenalkan dirinya masing-masing.

“O iya yank, ngomong-ngomong adikmu kemana sih?” tanya Doni

“Kalian belum tahu ya cerita sebenernya?” Widi balik bertanya.

“Maksud kak Widi?” tanya Nina.

Widi hanya tersenyum dan mulai menceritakan kebenaran yang terjadi tapi dia tidak memberitahu kalau Aryo sudah pergi ke luar negeri untuk mengejar mimpinya. 

Widi menceritakan hubungannya dengan Aryo, bahwa Aryo itu hanya tetangga bukan adik kandungnya dan antara Widi dengan Aryo tidak ada pertalian darah sama sekali. Aryo itu anak sebatang kara, dia dibesarkan oleh pamannya, ayahnya adalah seorang anggota TNI berpangkat jenderal. Sayang ayahnya meninggal dengan indikasi serangan jantung, saat itu Aryo masih berumur tujuh bulan dalam kandungan. Orang-orang yang mendengarkan cerita Widi tersentak kaget bahwa Aryo itu adalah anak sebatang kara. Saat Aryo lahir, ia sudah kehilangan ayahnya. Hanya ibu dan pamannya yang membesarkan dia. Aryo kecil tumbuh dengan didikan dari ibu dan pamannya, ia bisa hidup mandiri, waktu itu kehidupan Aryo bisa disebut berkecukupan, tapi ia tidak mau menghambur-hamburkan kekayaan orangtuanya itu. Tanda-tanda kecerdasan dan kepemimpinan sudah terlihat dari seorang Aryo kecil.

“Itu sih menurut cerita dari ibuku” ucap Widi.

Di saat umur Aryo menginjak lima tahun, ibunya mulai terserang berbagai macam penyakit. Aryo dan pamannya terus merawat ibunya dengan penuh kasih sayang. Satu tahun berjalan sejak ibunya terserang penyakit, ibunya Aryo meninggalkan dia untuk selamanya. Setelah ditinggal ibunya, sifat Aryo mulai berubah dari yang tadinya cerewet sampai dia menjadi pendiam, benar-benar pendiam.

“Aku pun sangat merasakan kesedihan Aryo di waktu itu, sebelum meninggal, ibunya Aryo telah menitipkan Aryo kepada orangtuaku dan sejak saat itu Aryo itu udah aku anggap sebagai adikku sendiri”

Nina dan Jessica sampai meneteskan air matanya. Raut penyesalan sangat terlihat jelas di wajah Nadia, kesedihan terpancar dari wajah Jessica yang memang menaruh rasa suka kepada Aryo. 

Tahun ke tahun berjalan, di usia Aryo yang menginjak tujuh tahun ia mulai masuk Sekolah Dasar. Dia sangat dekat dengan kakaknya Widi dan juga Widi, ia mulai menemukan keceriannya kembali. Pamannya sangat bahagia dengan kembalinya keceriaan Aryo. 

Tepatnya enam tahun yang lalu, Aryo dan Widi kehilangan seorang kakak. “Kalian tau nggak Randi Nugraha seorang pembalap itu?”

“Kenal lah yank, itu kan idola ku, tapi sayang dia meninggal di saat karirnya menanjak, tumben kamu tanyain almarhum Randi” sela Doni

Widi menghela nafas panjang. “Idola kamu itu kakakku, tepatnya kakak kandungku” ucap Widi dengan suara berat tertahan.

Doni dan yang lainnya kembali tersentak kaget.

Air mata mulai mengalir ke pipi putihnya Widi. “Tapi ya aku mencoba tetap tegar menerima kenyataan itu, Aryo pun sangat kehilangan kakakku karena memang ia dekat banget sama kakakku”

“Sorry Wid, bukan maksud kita untuk membuka kembali masa lalumu” sesal Nadia.

“Nggak papa koq Nad, emang takdir aku kayak gini" ucap Widi. "waktu itu yang pertama berlari menghampiri kakakku adalah Aryo. Aku hanya bisa menangis, tak kuasa melihat tubuh kakakku yang tergeletak kaku di dalam sirkuit” ucap Widi sambil terisak. “Waktu itu aku masih berharap kakakku bisa sehat sepenuhnya, tapi takdir berkata lain, seminggu setelah dirawat di Rumah Sakit, kakakku dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, aku menangis histeris mendengar kabar bahwa kakakku meninggal....” lanjutnya. “Ya udahlah memang nggak baik ngomongin orang yang udah ninggal, kita obrolin Aryo aja” tambah Widi.

Semua masih menundukkan kepalanya mendengarkan penuturan Widi.

ʜᴀʀᴀᴘᴀɴ ᴅɪ ᴜᴊᴜɴɢ ꜱᴇɴᴊᴀ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang