[00] hello, jordan!

4.6K 463 59
                                    

T R A I L E R

**

"WOY!"

Cowok itu berlari kencang sembari menutupi kepala menggunakan kupluk hoodienya. Berbelok ke arah lain kemudian menambahkan kecepatan langkah kakinya agar orang yang tengah mengejarnya saat ini tertinggal.

"WOY BOCAH! JANGAN LARI LO!"

Panik sekaligus geram. Jordan tidak sengaja padahal, tetapi mengapa ia malah dikejar? Toh, ia juga tidak bersalah.

Berniat ingin membeli sesuatu untuk menghilangkan rasa lapar justru berakhir seperti ini.

"Lagian siapa suruh ciuman di pinggir jalan bangsat? Walaupun gelap gue masih bisa liat, lo kira gue buta?" Jordan bergumam dengan suara berbisik, mengumpat kata-kata yang tak pantas tuk diucapkan tersebut di dalam hatinya.

Ia meringis kecil sekaligus mendesis. Sungguh, perih di bagian perutnya semakin lama semakin terasa, tapi yang Jordan lakukan hanya terus berlari tanpa arah yang jelas.

"Shh, anjing."

Perutnya sakit karena belum makan sejak pagi, berusaha supaya kantung plastik hitam berisi bahan konsumsinya untuk hari ini tidak jatuh ketika ia berlari.

Jordan berniat untuk kembali berlari kencang dan memilih jalur sebelah kiri setelah menyadari di depan sana terdapat sebuah belokan lagi. Kepalanya gesit menoleh ke belakang, melihat sosok cowok dengan perawakan yang lebih besar darinya itu masih setia mengejar.

Namun karena fokusnya tiba-tiba menghilang, begitu Jordan berbelok ia malah tak sengaja menabrak seorang gadis.

Kantung plastik hitam miliknya itu terlepas dari tangannya, Jordan bingung harus lanjut berlari atau berhenti dan mencari kantung hitam itu di tengah kegelapan kayak gini.

Entah kesialan apa lagi yang menimpanya dini hari. Ia menghela napas kasar, Jordan yang terengah-engah itu memutuskan untuk berhenti berlari dan menghampiri cewek yang tak sengaja ia tabrak tadi.

"Maaf, bahu lo sakit gak?" Jordan yang wajahnya hampir sepenuhnya tertutup kupluk hoodie itu berusaha membuat kontak mata dengan si gadis.

Ia masih mencoba menetralkan tempo napasnya yang tak beraturan, seluruh tubuhnya seperti diperintah untuk berolahraga di malam hari, hoodienya kini dibasahi oleh peluh selama Jordan berlari.

Gadis yang dikuncir cepol itu menggeleng kuat, tubuhnya masih dibalut seragam lengkap dengan atributnya. "Nggak, aku gapapa. Tapi kamu kenapa lari-lari gitu?"

Tunggu, sepertinya Jordan kenal dengan seragam ini.

Namun belum sempat menjawab pertanyaannya, cowok itu lebih dulu menarik lengan sang gadis dengan paksa. Hampir saja ia terhuyung jika dirinya tidak berhati-hati saat Jordan mendadak mencekal tangannya dan dibawa lari entah ke mana.

Tidak mengerti ini adalah situasi macam apa, gadis itu hanya menurut dengan pikiran yang sudah tak bisa jernih lagi. Ia ikut panik ketika orang yang tidak ia kenal membawanya lari tuk bersembunyi.

Oh Tuhan, apakah sedang ada tindakan kejahatan di sini? Mengapa ia jadi merasa tidak aman sekarang?

Seharusnya ia tidak pulang telat hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya di sekolah sampai malam hari. Ana menyesal.

Hello, Jordan! || Yang Jungwon [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang