"Join ya, Bang."
Sean sontak menoleh ke arah samping kirinya ketika suara seseorang yang ia kenal memasuki gendang telinga. Sudut bibirnya langsung naik ke atas. "AKHIRNYA!"
Jordan meringis kecil. Hanya memaklumi, kakak kelasnya itu memang selalu berisik.
"Akhirnya lo dateng juga!" Cowok itu merangkul akrab bahu lebar Jordan sambil mengambil salah satu gorengan yang ada di sana—lalu memasukkannya ke dalam mulut Jordan tanpa persetujuan si empu. "Mamam yang banyak anakku. Hah, gue kira lo gak ke sini lagi, Dan."
Jordan sibuk menghabisi gorengan yang ada di mulutnya tersebut sebelum kembali bicara, netra indahnya memandangi Sean yang tengah memanggil si pemilik warkop untuk meminta tambahan.
"Ema, kasih gorengannya lagi dong. Oh! Sama kopi deh satu buat ni bocah," katanya yang hanya dibalas dengan ibu jari. "Hari ini free buat lo, gak usah bayar, gue jajanin."
"Oke, Ngab Sean."
Rupanya anak bernama Jordan ini masih mengingat nama panggilannya.
Sean mengacak rambut Jordan gemas. Rasanya rindu, ia sudah lama tak bertemu dan mengobrol santai seperti ini dengan adik kelasnya itu. "Pengen gue tuh ngumpul lagi kayak dulu. Gue, Jay, Abi, sama lo main ps bareng yang kalah dijenggut. Cuman ya gitu, gue juga udah sibuk buat persiapan lulus nanti."
Suasana warkop siang ini cukup ramai. Bangku-bangku di sana rata-rata diisi oleh anak STM Blakasuta, anak Florentia cuman beberapa saja.
Tempat yang menjadi perantara sekolah Florentia dan juga Blakasuta membuat murid dari dua kawasan tersebut sering berkumpul di warung kopi itu, di waktu yang selalu bersamaan.
Kalau ditanya apa mereka berteman? Maka akan dijawab bisa iya, bisa juga tidak.
Sedikit orang yang berteman satu sama lain antara Florentia dan Blakasuta, orang-orang lebih banyak menganggap bahwa mereka adalah sesama rival yang tak akan pernah akur—entah sampai kapan.
Meski bertemu di satu tempat seperti ini, para murid dari dua sekolah yang berbeda itu saling tak menganggap keberadaannya satu sama lain. Warung kopi ini hanya tempat untuk singgah, bukan menciptakan kerukunan antar keduanya.
"Gue beda kelas sama Jay Abi, jadi mereka masih ada jadwal lain. Yah, lo ngerti, kan?"
Jordan cuman mengangguk mengiyakan saja dengan tatapan lurus ke depan. "Iya, gue ngerti." Kemudian matanya bergulir ke arah Sean. "Sorry gak nemuin Bang Sean kemaren. Gue libur ke warkop cuman semingguan doang kok, Bang. Kagak lama."
"Siap." Cowok itu menyeruput singkat kopi hitamnya yang kini sisa setengah gelas. Sean berdeham pelan sebelum membuka mulutnya lagi. "Diliat-liat lo beda juga ya. Jordan kelas 10 sama Jordan kelas 11 jauh banget perubahannya. Ceunah dulu asaan lo dibilang adkel paling imut mulu dah."
"Jordan yang imut udah keseduh bareng kopi warkop, Bang."
Memutar bola matanya malas seraya mengendus, tangannya menjitak kepala Jordan lalu mengeteki lehernya seperti yang biasa mereka lakukan sedari dulu. Keduanya tergelak dengan mudah.
"Anjing lepasin, Bang. Gue gak bisa napaaaas."
"Lo gemes tapi ngeselin bangsat pengen gue cekek sampe jakun lo kejepit."
Detik selanjutnya Sean membebaskan leher Jordan dari cekikan ketiaknya begitu sang juragan warkop datang menghampiri mereka—sambil membawa sewadah kertas berisi gorengan di dalamnya beserta cabai rawit hijau kecil dan juga segelas kopi hitam untuk Jordan.
Biasa dipanggil Baba. Pria bersinglet putih dengan perut buncit, tak lupa lemak nan bergelambir mampu membuat pakaiannya tampak sedikit ketat saat dipakai, tidak ketinggalan pula celana panjang berwarna cokelat yang dikenakan sebagai bawahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Jordan! || Yang Jungwon [√]
FanfictionCOMPLETE Ini tentang Jordan yang jatuh cinta sama kakak kelasnya. Highest rank #1 jungwonenhypen [250422] #1 yangjungwon [280522] Spin-off The Things About Us Fanfiction local vers. [START 20.03.22] [FINISH 27.06.22]