Hello, Jordan! || Yang Jungwon [√]

[23] hello, jordan!

Jihan
| iya lo tinggal ke atas aja sayang, mereka tu lagi ada promo juga sampe lusa
| udh lo gausa bingung, soalnya pas lo masuk ke sono lo jg bakal dipandu sama hairstylistnya
| lo jg jangan iya iya aja, bisa request kok ke mbanya. semoga hasilnya bagus ya sayang, masuk sekolah cowok cowok psti pada ngelirik lo krna rambut baru lo
| umumu ciyoomm ꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡
| OH IYA kalo ada org jahat lgsg teriak minta tolong, lo psti dandanannya kayak anak kecil yg minta diculik

You
t_____t |
Jihannnn |
makasih banyak yaa ♡ |
iya aku mau ke atas, ini tadi abis nanya nanya ke orang yg lewat. aku jg bakal coba saran saran kamu, makasih ya jihan |
kamu cerewet banget |

Jihan
| sama-sama
| THAT'S BECAUSE I LOVE YOU
| gue takut klo lo jalan keluar sndirian malah diculik
| stay safe ya sayang

You
i will, Ji |
thanks a bunch ♡♡ |

**

Ana memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas kecil yang ia bawa kemudian lanjut berjalan menuju sebuah salon yang berada di dalam mall, terus mengikuti arahan dari seseorang yang baru saja selesai ia tanyakan.

Bukan pertama kalinya Ana ke mall ini. Beberapa hari yang lalu juga cewek berambut lurus tersebut sempat ke mall untuk berbelanja bareng Jihan, sesuai janjinya waktu itu. Namun Ana lagi-lagi ke mall yang sama sendirian dengan alasan ingin menghibur diri dan melepas penat sejenak.

Setelan dress warna merah cherry bermotif polkadot putih membuat Ana terlihat lebih feminin dibanding ketika memakai seragam sekolah. Meski berada di antara outfit remaja yang lebih keren Ana akan terlihat seperti anak kecil, tapi Ana tetap nyaman memakai style ini.

Di waktu libur biasanya Ana hanya membantu Ami dalam bisnis katering di rumah. Kali ini Ana menggunakan akhir pekan untuk me time ke mall, melakukan sedikit perawatan yang banyak dilakukan oleh para remaja kekinian.

Rencananya Ana mau mengganti rambutnya karena menurut Ana gaya rambut benar-benar berpengaruh untuk penampilan.

Ah, saat masuk ke dalam mall Ana kebingungan di mana letak salon yang ingin ia datangi, karena ini pertama kalinya Ana ke mall sendirian, ia belum terlalu hafal letaknya.

Nekat.

Karena Ana pernah mendengar bahwa salon di mall ini bagus juga rekomendit, pelayanannya baik, dan salonnya bernuansa ala korea. Bagaimana Ana tidak tertarik?

"Halo."

Kini Ana sedang berada di elevator. Sejak tadi pandangannya terus menyapu ke arah sekitar, melihat apa saja yang masih bisa dijangkau oleh matanya.

Tetapi sahutan dari seseorang membuat fokus Ana beralih dalam sekejap. Kepalanya menoleh cepat ke arah kanannya, dan sekarang retina cantiknya malah bertemu dengan manik kembar seseorang yang sedang tersenyum tipis ke arahnya.

Cowok berambut hitam legam, kaos putih polos dengan luaran kemeja cokelat menjadi pemandangan pertama yang Ana lihat.

Matanya membesar seketika—tepat saat ia menyadari kalau yang memanggilnya adalah orang yang pernah menyeretnya keluar kelas secara paksa pada waktu tawuran antar sekolah akan dimulai.

"Kamu—"

"Hm? Masih inget gue?" tanya orang itu lalu terkekeh pelan. "Kebetulan banget ya kita ketemu lagi di sini."