Kalau dibilang kuat sih tidak, dan kalau dikatakan lemah juga tidak. Namun rasanya tubuh Jordan ingin tumbang saat ini juga.
Orang mungkin akan mengira baku hantam adalah hal yang menarik untuk ditonton. Tapi bagi Jordan sendiri yang telah menontonnya secara langsung, ia malah meringis.
Anak Florentia ataupun Blakasuta tampak menyerang satu sama lain dengan brutal. Berbeda ketika Jordan bertanding di area lomba.
Ya, sudah jelas berbeda. Anak-anak yang ikut tawuran ini beberapa hanya bertahan seakan berpegang teguh pada prinsip, yakni menyerang dan memastikan tungkainya tetap berdiri meski mendapat banyak peluru di tubuhnya. Melawan memakai berbagai cara demi golongan masing-masing dengan ganas.
Wow, jujur, Jordan cukup mengagumi hal ini. Hahaha, nice try.
Anak bermata bulat nan indah itu tak lagi mengenakan seragam sekolah. Ia memutuskan berganti baju dengan kaos yang diselimuti kemeja, serta bawahan celana panjang.
Jordan teringat kalau sehabis ini pasti ia akan pulang lagi ke rumah, ia tidak bisa membayangkan jika dirinya pulang ke rumah dengan keadaan kotor dan seragam yang kucel. Riwayatnya bisa tamat di tangan sang Ayah kalau Ardan mengadu dan memperkeruh suasana nanti.
Kakinya berjalan keluar area di mana mereka sedang bertarung, matanya terus bergulir kesana-kemari mencari sosok yang berada di dalam benaknya sekarang. Tak acuh dengan sekujur tubuhnya yang sudah terasa perih dan ngilu akibat mendapat banyak serangan.
Apa dia menyerah? Oh, tentu tidak.
Semua sudah berhambur sejak beberapa menit yang lalu, menimbulkan banyak erangan, jeritan, teriakan, umpatan, dan suara-suara lainnya. Tak sedikit yang tubuhnya terluka karena pukulan atau jatuh dan terinjak-injak.
Pertama kali Jordan menjadi bagian dari kegiatan tak berfaedah ini dan rasanya cukup menyenangkan. Jordan tidak akan menyerang jika tidak ada yang memukulnya lebih dulu. Bukannya takut atau apa, hanya saja ia lebih memfokuskan dirinya pada tujuan utama ia ikut tawuran.
Apalagi kalau bukan mencari keberadaan Ana? Sungguh, Jordan yakin jika Ana yang kemarin dibicarakan oleh anak Blakasuta adalah Ana si kakak kelasnya.
Panik serta cemas membuat Jordan sedikit gemetar. Pemandangan di depan matanya begitu mengerikan, tidak sepantasnya kalau di antara kerumunan orang-orang terdapat anak gadis yang sengaja dibawa oleh seorang lelaki.
Di tubuhnya sudah terdapat banyak luka gores dan lebam. Pakaiannya kotor karena terkena tanah juga sedikit darah bekas luka pada dirinya maupun orang lain yang tak sengaja mengering di sana, wajahnya penuh luka, rambut acak-acakan, serta keringat yang mengalir dari kening hingga lehernya bikin Jordan tampak berbeda.
Tapi yah, ini Jordan.
Tak peduli mau dirinya sedekil apapun. Kalau tampan ya tampan.
"Anjing."
Jordan tersungkur begitu bogeman mentah mendarat di tulang pipinya di saat dirinya belum siap mendapatkan itu. Ia mendongakkan kepala, menatap nyalang orang yang berdiri di hadapannya saat ini.
Seseorang dengan rambut hitam, memiliki luka basah di ujung bibir dan pelipisnya, berbalut hoodie hitam, dan wajah yang dihiasi senyuman.
Meskipun Jordan tak tahu apa makna senyumannya, tetapi itu tetap terlihat menyebalkan. Bagaimana bisa cecunguk itu tersenyum di saat yang seperti ini?Sinting kah?
"Jordan Azka," ucap Liam mengingat papan nama yang selalu tertera di atas seragam bocah di hadapannya. Lagi-lagi ia berkontak mata dengannya yang sempat terputus ketika Jordan kembali bangkit. "Kita ketemu lagi ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Jordan! || Yang Jungwon [√]
FanfictionCOMPLETE Ini tentang Jordan yang jatuh cinta sama kakak kelasnya. Highest rank #1 jungwonenhypen [250422] #1 yangjungwon [280522] Spin-off The Things About Us Fanfiction local vers. [START 20.03.22] [FINISH 27.06.22]