Suasana kantin ramai seperti biasa di mana para siswa-siswi tengah menikmati makan siangnya sambil mengobrol bersama teman. Ah, atau mungkin lebih cocok jika dibilang mengobrol sambil makan? Entahlah, mereka terlalu banyak bicara dibanding mengunyah.
Bangku kantin dipenuhi lautan murid yang sibuk mengisi perutnya di jam istirahat. Ini waktunya anak kelas 3 untuk mengonsumsi sesuatu, namun masih ada beberapa adik kelasnya yang berada di kantin—tak tahu itu karena bolos atau memang sedang jamkos.
Kakinya melangkah masuk ke dalam kantin dengan tangan kiri yang setia merangkul kekasihnya. Cowok beralis tebal itu sedang mencari tempat duduk untuk keduanya, namun titik fokusnya menetap di sebuah pemandangan antara adik kelas dan juga teman sekelasnya yang sedang mengobrol di salah satu bangku di sana.
Sean tersenyum kecil, membawa Ningning ke bangku tersebut sambil tersenyum jahil.
"Widiihh barudaks! Gabung dong!"
"Se, jangan gangguin orang yang lagi pdkt," ujar Ningning begitu menyadari bahwa di depannya adalah Jordan dan juga Ana.
Tangan itu mencubit kecil pinggang Sean kemudian menarik ujung seragam guna membawa Sean pergi dari sana. Namun suara Ana kembali mengalihian atensinya.
"Kalian kalo mau gabung, gabung aja gapapa."
Ana menepuk bangku sebelahnya yang kosong. Menawarkan cewek itu untuk duduk dan bergabung bersama mereka.
Ningning mengenali Ana karena Ana adalah anak pmr yang cukup aktif akan tugas-tugasnya, sehingga beberapa kali diikut sertakan apabila ada kegiatan di luar sekolah yang jelas membutuhkan pasukan kesehatan sepertinya.
Lagi-lagi ia menolak. "Nggak haha gak usah, jangan suka respon omongan Sean, emang agak bangsat anak ini. Lanjutin aja makannya, Na." Pandangannya bergulir ke sebelah di mana Jordan sedang memperhatikan dirinya bicara. "Lo juga ya bocah, yang banyak makannya biar gak kurus kering kayak gini. Pipi lo juga hilang tuh...."
Jordan hanya mengangguk kecil dengan bibirnya mengerucut dan mulutnya yang penuh dengan roti coklat, pipinya membesar, netra indahnya memandang Sean dan Ningning secara bergantian, tampak seperti anak kecil yang sedang penasaran akan sesuatu.
Iapun tersenyum simpul begitu Sean menyunggingkan senyum miring padanya. Jordan tahu cowok itu tengah meledeknya sekarang karena dekat dengan kakak kelas perempuan.
"Long time no see. Pa kabs Ngab Jordan?"
"Bae, Bang."
"Udah gede ya lo."
Hati, otak, bahkan raut wajah Jordan ikut julid setelah mendengar ujaran Sean. "Ya kali kecil terus, Bang."
"Hahah, gak gitu maksud gue anying. By the way kapan mabar?"
Jordan berpikir sejenak. Akhirnya ia menghela napas panjang sembari menggeleng kecil. Sejujurnya ia juga rindu bermain dengan ketiga kawannya yang berbeda angkatan tersebut seperti dulu lagi. Berbeda cerita dengan sekarang, rasanya bermain-main hanya membuang waktu Jordan saja.
"Nanti aja dah gak mood gue. Sorry udah jarang main bareng Bang Sean lagi, jarang ketemu Bang Jay sama Bang Abi juga."
Sean mengulum senyum seraya menepuk pundak Jordan. "It's okay, bro. Gue tau lo sibuk pas udah kelas 2 gini, waktu kelas 1 kan lo masih bisa ngalor-ngidul," katanya. Lalu ia beralih pada Ana. "Dia jadi mau makan gini gara-gara lo ya, Na?"
"Hah?"
Topiknya kok gonta-ganti mulu sih?!
MANA AKU YANG DITANYA LAGI AKZJEBDJLSEBEL
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Jordan! || Yang Jungwon [√]
FanfictionCOMPLETE Ini tentang Jordan yang jatuh cinta sama kakak kelasnya. Highest rank #1 jungwonenhypen [250422] #1 yangjungwon [280522] Spin-off The Things About Us Fanfiction local vers. [START 20.03.22] [FINISH 27.06.22]