Di rumahnya hanya ada satu motor matic milik abangnya Maliq. Pagi itu setelah seragam abu-abunya menempel rapi di tubuh dan dilapisi balutan hoodie hitam, Ewil bergegas keluar dari kamar sambil menjinjing ranselnya menuju ruang dapur. “BAAANG!”
“Why?” tanya Maliq sinis, matanya melirik dari gelas kaca di depan wajahnya.
Ewil mempersembahkan senyuman termanis darinya kepada si kakak. “Lo kuliah naik mobil nyokap aja, ya ...,” rengeknya.
Yolan, ibu dari kedua anak lelaki itu menoleh dari kitchen sink. “Kamu mau pergi ke sekolah bawa motor sendiri?” Ewil mengangguk semangat menjawab pertanyaan itu.
“Tumben!” celetuk Maliq. “Biasanya juga minta antar saking ngantuknya buat pagi-pagi bawa motor.”
“Gue lagi baik hati ga mau bikin lo repot. Pagi-pagi udah keluar rumah buat nganter gue padahal kuliah lo siangan. Jadi, biar pagi ini gue pergi sendiri,” Ewil menjelaskan. “Boleh ya, Ma?” tambahnya meminta izin kepada mamanya. “Setau aku hari ini Mama ga pakai mobil juga.”
“Terserah,” kata Yolan. Selesai mencuci sayur, wanita itu mengelap tangannya dan ikut duduk di meja makan.
“Bang?” tanya Ewil ke Maliq.
“Terserah lo,” sahut Maliq, toh tidak ada rugi buatnya sama sekali adiknya itu memilih pergi sendiri.
“Yuhuuuu!” Ewil berseru riang sembari meninggalkan dapur.
“Kamu ga mau sarapan dulu?!” teriak Yolan.
“Telat!” teriak Ewil yang sudah mencapai ruang tengah. “Ntar Renu marah kalo telat.”
Yolan menatap Maliq. “Renu?” gumamnya sekaligus bertanya. “Mama ga salah dengar tuh anak nyebut nama Renu, kan? Mereka udah baikan?”
Maliq menaikkan bahunya sambil menggelengkan kepala. “Ga tau mau.”
“Terus?”
“Udah damai kali,” tebak Maliq. “Tadi malam aja tuh anak main ke rumah tetangga seberang.”
“Kok bisa?” tanya Yolan, semakin penasaran.
“Ga tau, Mama ... Tanya Yeri aja, siapa tau dia tau. Jangan ngajak aku ngegosip.” Maliq bangkit dari kursi. Tersenyum singkat kepada mamanya dan memilih menghindar daripada disudutkan dengan lebih banyak pertanyaan penasaran.
🐇
Pukul 07.15
Ewil buru-buru menjalankan matic-nya tanpa melakukan pemanasan mesin terlebih dahulu. Meluncur dari garasi, melalui halaman rumah, gas motornya terus dia tarik menyeberangi jalanan komplek dan masuk ke dalam halaman rumah tetangga seberang tanpa permisi. Seorang cewek yang dia kenal adalah kakaknya Renu sedang berdiri di depan pintu, menyambutnya dengan tampang bingung karena tiba-tiba saja kedatangan tamu sepagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REW Rabbit [ RenHyuck ]
Teen FictionR E W rabbit : Ruby eye - white / white bunny with ruby eyes New Zealands are bred for meat, pelts, show, and laboratory uses, being the most commonly used breed of rabbit both for testing Arti lainnya dari kelinci percobaan adalah orang yang pertam...