27. si Cantik untuk si Ganteng

577 77 7
                                    

Pukul 16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 16.00

Satu persatu temannya berdatangan. Mampir ke halaman rumahnya untuk parkir—Ewil sudah memberitahu di ruang chat grup untuk parkir di halaman rumahnya. Mereka semua menanyai kenapa belum bersiap pergi ke acara makan itu dan jawabannya selalu sama, “duluan aja.”

Dari pulang sekolah, dia berdiam diri di ruang tengah. Masih mengenakan seragam lengkap. Menonton acara televisi tanpa minat.

“Lo ga ke rumah Ewil?” Rayi berkacak pinggang menanyai Renu. Dia tiba bersama Mella, lalu ditinggal—Mella pergi ke seberang sendirian.

“Nanti,” jawab Renu datar. Tangannya menggeser tubuh Rayi. Menghalangi penglihatannya.

“Lo ngambek sama Ewil?” Rayi mencoba membaca wajah temannya itu.

Renu mengangkat bahunya saja.

“Gara-gara jalan serasi di koridor sama Jessi?” Rayi menebak-nebak. “Atau karena Jessi diundang ke acara makan?”

“Gue bilang ke Ewil, dia harus stop gunain Jessi biar gue cemburu,” kata Renu. Seingatnya, teman-temannya sudah datang semua. Rayi dan Mella yang terakhir. Waktu yang tepat untuk bercerita. Obrolan mereka tidak akan terganggu dengan kehadiran yang lain.

“Nyatanya, lo cemburu kan?” Rayi masih berdiri di depan Renu.

“Ga Rayi, serius,” ucap Renu pelan.

“Yakin?”

“Iya,” Renu meyakinkan. “Oke, gue sadar Ewil lagi usaha bikin gue cemburu. It's okay! Tapi bisa ga sih jangan Jessi.”

“Kenapa?” tuntut Rayi. “Alasan lo cemburu Ewil dekat sama cewek, itu ga harus Jessi. Karena Ewil dengan sama cewek lain. Cewek! Bukan dekat sama lo secara real.”

Renu menggulir matanya tak senang mendengar itu.

“Karena Jessi suka sama gue, Ray.”

“Hah?!” seru Rayi. Beberapa kali matanya berkedip sebelum kembali fokus kepada Renu. Posisi berdirinya berpindah duduk ke sebelah cowok itu di atas sofa.

“Iya Rayi, cewek yang Ewil gunain biar gue cemburu itu sukanya sama gue.”

Rayi mengambil jeda. Otaknya perlu waktu untuk mencerna.

“Ray, bukannya Ewil cuma perlu gue jadi pacarnya. How much I say, apa gue yang rela buang waktu dan rela pacaran sama cowok, ga cukup?”

REW Rabbit  [ RenHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang