Siang Selasa Ewil sengaja berdiri di balik pagar rumahnya menunggu Renu pulang. Tidak lama, dia melihat cowok itu turun dari mobil Rayi lalu bergegas menghampirinya.
“Apa?” heran Renu melihat Ewil menghampirinya. Cowok itu masih mengenakan seragam sekolahnya dan ranselnya masih bertengger di bahu.
“Ngomong bentar.” Ewil tidak menunggu persetujuan, kakinya masuk ke halaman rumah Renu lebih dulu, duduk di kursi yang ada di teras.
“Lo nyamperin gue mulu. Gue belum setuju sama peraturan baru yang lo omongin kemarin,” gerutu Renu dan ikut duduk di kursi teras.
“Dengerin gue dulu lah, ” Ewil merengek. Bibirnya sengaja diturunkan membentuk lengkungan.
“Oke. Cepat!”
“Sebelum hasil ujian keluar, hari kita main pacar-pacaran ga usah dihitung.” Ewil memulai topik obrolannya.
“Kok gitu?!” Respons Renu di luar dugaan. Mulut yang bersuara nyaring seakan sanggup menerkam lawan bicara.
Ewil mengayunkan tangannya dari arah atas lalu ke bawah, menyuruh Renu lebih tenang. “Kan gue sibuk belajar.” Dia bicara lebih lembut.
“Itu urusan lo!” Renu melipat tangannya di dada.
“Kasih gue waktu buat belajar. Itu juga termasuk usaha gue demi lo.” Ewil menatap memohon pengertian. “Lo harus ngerti gue yang sibuk belajar demi bisa satu sekolah sama lo.”
Kalimat itu membuat ekspresi Renu lebih lembut.
“Seharusnya lo ga nemuin gue minggu kemarin. Itu ga masuk hitungan ya, tolong. Karena gue masih usaha belajar. Lo nyamperin gue tanpa gue minta.”
Seketika tatapan Renu menyipit. Wajahnya mendekat, “Kikir banget lo!” desisnya marah.
Ewil sadar cara bicaranya salah. Dia menepuk mulutnya sendiri untuk menghukum. Namun, salah atau benar menurut Renu, dia harus tetap bicara terlebih dahulu. “Kemarin-kemarin gue sibuk, ya, demi lo juga. Udah usaha masa ga ada keringanan? Gue kan ga pengen rugi.”
Renu tersenyum miring. “Jadi?”
“Lama kita main baru tiga minggu. Waktu yang kita sepakati tiga bulan. Ntar pas gue udah dapat motor baru dan berhasil pindah ke sekolah, baru kita menghitung hari lagi.”
“Itu maunya lo!” tukas Renu.
“Iya!” tegas Ewil. “Gue ga mau hitungan hari terus berlanjut sementara gue berjuang sendiri.”
KAMU SEDANG MEMBACA
REW Rabbit [ RenHyuck ]
Teen FictionR E W rabbit : Ruby eye - white / white bunny with ruby eyes New Zealands are bred for meat, pelts, show, and laboratory uses, being the most commonly used breed of rabbit both for testing Arti lainnya dari kelinci percobaan adalah orang yang pertam...