49. Saturn to Mars

629 84 23
                                    

“Ren!” teriak Candra kepada anaknya di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ren!” teriak Candra kepada anaknya di dapur. “Sibuk banget ya sampai ga ngangkat telepon istri gue?”

Renu menggulir matanya malas—ayahnya itu baru pulang dari bekerja langsung mengomel. Perhatiannya fokus pada panci sedang memasak mie instan teralihkan.

“Ren!” teriak Candra lagi. “Angkat telepon mamamu.”

“Ntar, sibuk!” tegas Renu. Mematikan kompor listrik, lalu menumpahkan mie ke mangkuk. Membumbuinya dengan telaten. Mengabaikan ayahnya bergerak mendekatinya di balik punggungnya.

“Sibuk menghindar?” ujar Candra. Duduk di balik meja makan minim yang menempel pada dinding. Apartemen miliknya di Singapura tergolong mewah sebagai tempat tinggal dua orang. Ukurannya terlalu luas untuk dua orang saja. Rencananya, tahun depan istri akan menyusul pindah, kemudian putrinya setelah lulus kuliah.

“Apaan sih?” sungut Renu. Membawa mangkuk berisi mie instannya ke meja makan dan meletakkannya di tengah.

“Bagi ya?” pimta Candra sambil melirik mie itu.

Renu mengangguk samar. Dia mengambil dua mangkuk kecil dan dua pasang sumpit dari lemari, memberikan satunya kepada Candra.

“Kamu ini benar-benar lagi menghindari semua orang?” tanya Candra memulai obrolan.

“Menurut Ayah?”

“Sampai mamamu juga dihindari?” tanya Candra. “Emang Tiffani ngapain? Dia kan mengabulkan permintaan kamu pindah ke Singapura sama aku.”

“Kalo Mama sih aku ga ngindarin, males ditanya apa kabar aja,” jawab Renu datar.

“Udah baikan sama Ewil?”

Renu memilih diam dengan menyuap segumpal mie ke dalam mulutnya.

“Berantemin apa sih, Nak?” tanya Candra. Gerakan menyuapnya seirama dengan Renu.

“Masalah hati,” gumam Renu.

“Kalian ngerebutin Mella?” tebak Candra.

“Hahaha ...,” Renu tertawa sumbang. “Ngerebutin Ewil.”

“Hah?” sentak Candra. “Ewil yang direbutin kok Ewil yang ditonjok?”

“Ck, jangan bahas Ewil deh! Males,” ujar Renu ketus. Meneguk cepat air dari botol. Dua bungkus mie instan dimakan berdua dihabis dalam waktu singkat. Dia cukup kenyang. Puas makan seadanya, dia beranjak dari dapur lebih dulu.

REW Rabbit  [ RenHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang