05. Minggu

1K 143 5
                                    

Ddrrttt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ddrrttt...
Ddrrttt...
Ddrrttt...

Getaran handphone di konsol box tengah mobil terdengar lebih nyaring dua kali lipat.

Ddrrttt...
Ddrrttt...
Ddrrttt...

Panggilan masuk meronta ingin disambut.

“Ren! Hape lo tuh.”

Detik itu juga Renu membuka mata dan cahaya memaksanya memejamkan mata lagi. Dia mengambil jeda beberapa saat sebelum meraih handphonenya. Menggeser layar tanpa melihat untuk menerima panggilan itu.

“Halo—ehhem!” Suaranya tercekat. Dia mencoba berdeham untuk membasahi tenggorokan. “Halo,” ulangnya, suara yang keluar tetap terdengar serak. Bangun terlalu pagi, Yeri memaksanya pergi tanpa bersiap-siap. Dia hanya diizinkan mengenakan jaket sebagai pakaian tambahan membalut setelan tidurnya yang adalah celana pendek dan kaos.

“Baru bangun tidur?” Terdengar suara orang di dalam telepon menebak.

Tidak bisa membantah, suaranya terlalu khas orang baru bangun tidur. “Iya.”

“Jam segini baru bangun?”

Renu melirik jam di monitor LCD mobil, pukul 10.35.

“Perlu apa lo nelepon gue jam segini?”

“Ini Minggu Renu ....”

“Terus?”

“Jumat, Sabtu, Minggu!”

“Iya ya.” Renu lupa tentang tiga hari dalam seminggu, lagi. Kemarin mereka sepakat melewati hari Sabtu untuk 'pacaran' karena sama-sama memiliki kesibukan, kemudian melanjutnya di hari Minggu. Hari ini, tapi Renu melupakannya.

“Lupa aja terus!” Renu terkikik mendengar nada emosi di dalam telepon. “Lo di mana?” Si Penelepon mengubah topik.

Renu melirik ke luar jendela, beralih ke depan, lalu melirik Yeri sedang menyetir. Kakaknya itu membalas lirikkannya dengan tatapan menyipit. “Gue diculik rubah ekor sembilan.”

Yeri berdecak, tapi tidak melakukan apa pun terhadap adiknya.

“Hah!!”

Sikap tidak senang Yeri disebut seekor rubah, diabaikan Renu. Dia menatap bagian bawah tubuhnya yang mengenakan celana pendek. Kakinya menginjak Vans buluk miliknya—talinya tidak diikat dan bagian belakang sepatu diinjak. “Belum sadar dari mimpi—pagi banget, gue dijambak dan dipaksa bangun terus dimasukkin ke dalam kotak besi. Kayaknya gue mau dibawa ke suatu tempat.” Dia mengarang cerita.

REW Rabbit  [ RenHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang