16. Lembaran Seratus Ribu

635 92 1
                                    

Tujuan keluarga Candra ke Singapura semacam sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, sekali berangkat banyak kegiatan yang dilakukan, itu mencakup jadwal liburan sekaligus bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tujuan keluarga Candra ke Singapura semacam sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, sekali berangkat banyak kegiatan yang dilakukan, itu mencakup jadwal liburan sekaligus bekerja. Renu sering ikut keluar negeri bersama Tiffani, mamanya itu seorang Importir Perorangan. Hobi belanjanya disalurkan menjadi usaha. Memburu barang bagus di negeri orang kemudian dijual di negeri sendiri. Selisih untungnya mampu dia bagi sebagian kepada Renu agar anaknya itu bersedia menjadi asisten. Mulut pedas dan tanggapan jujur Renu sangat berguna saat memilih barang. Dia benar-benar akan mengatakan tidak pada barang yang menurutnya tidak bagus.

Sebenarnya Tiffani bisa saja membeli barang di luar dengan menjalin kerjasama dengan beberapa pedagang dan mengirimnya melalui jasa kirim internasional. Toh dia punya nomor API-U dan bebas dari bea cukai alias tidak usah repot memikirkan mahalnya biaya pengiriman ditambah pajak. Dia mempunyai beberapa tempat langganan, tapi bagi dia jalan-jalan sekaligus bekerja itu lebih menyenangkan.

Atau, tujuan keluarga itu berlibur seperti menyelam sambil minum air. Tidak sekedar mengisi waktu luang saat liburan panjang kenaikan kelas, kepala keluarga itu yang profesinya seorang Arsitek mempunyai kontrak proyek di negara singa itu.

Proyek barunya itu adalah merancang bangunan apartemen. Sudah beberapa kali pergi sendirian, mengamati area yang akan dibangun, merancang biaya pembangunan dan segala macam. Butuh banyak waktu hingga semuanya siap sebelum dia harus menetap di singapura.

Rencana keluarga kecil itu sudah didiskusikan jauh hari. Keharusan Candra menetap di Singapura disambut respons positif oleh keluarganya. Tiffani akan mengikuti suaminya, sedangkan Yeri memohon diizinkan tetap di Indonesia hingga kuliahnya selesai. Dan Renu, cowok itu tidak ada alasan menolak. Baru rencana kan? Ya meski sudah pasti, tapi kepindahan mereka masih lama baru akan terlaksana.

Sepanjang liburannya, Renu sudah pergi ke banyak tempat bersama Tiffani. Yeri? Cewek itu lebih menikmati hari liburannya dengan mengikuti jadwal Candra ke mana pun ayahnya itu pergi.

Mereka menginap di sebuah hotel. Dan siang ini, saat kedua anak Candra itu memilih diam di kamar, mama mereka baru pulang dari suatu tempat, berteriak histeris saat masuk. Menjatuhkan paper bag belanjaan sembarangan dan menekuk wajah di depan Yeri dan Renu.

“Tolong gue,” desah Tiffani.

Yeri langsung menggeser laptopnya hingga membelakangi mamanya. Pasti permintaan tolong wanita itu tidak jauh dari urusan jualannya. Biar Renu saja yang menolong, toh mereka rekan cuan.

“Kenapa Ma?” Alis Renu bertaut. Dia baru selesai berbicara dengan Ewil ditelepon dan menyerahkan handphone kakaknya.

“Baju-baju yang harusnya mama kirim hari ini, biar pas sampai langsung difoto sama model onoh, gagal total.” Renu mendengarkan penjelasan Tiffani dengan tenang. “Itu model baru aja kecelakaan parah. Tadi manajernya nelepon mama. Satu minggu ga bakal sembuh deh. Sedangkan baju-baju ini harus cepat di pajang di Instagram biar laku dan barang berikutnya yang datang ga menuhin butik.”

REW Rabbit  [ RenHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang