Bbrruumm ...
Bbrruumm ...Di tengah malam, suara nyaring knalpot motor terdengar hingga rumahnya.
“Motor Renu kan itu,” ujar Yolan, bicara kepada Ewil di ruang tengah. “Mau ke mana dia tengah malam gini?”
Mata Ewil sibuk membaca obrolan di grup chat.
“Cek dong, Wil. Renu sendirian di rumah. Kali aja suntuk. Temenin dia.”
Tanpa disuruh pun Ewil akan pergi ke rumah seberang. Sikap Renu terlalu aneh.
“Nginap di rumah dia aja. Yeri ikut pergi ke Singapura.”
Ewil beranjak dari sofa dan mengangguk. Patuh, dia keluar dari rumah untuk memeriksa keadaan Renu.
Baru selangkah dia melewati pagar rumah yang jarang ditutup rapat itu, matanya bertemu manik Renu terhalang kaca helm transparan. Mereka saling menatap dan dia kenal cara menatap itu—cowok itu sering menatapnya dengan cara yang sama beberapa hari ke belakang.
Ekspresi datar dan tatapan sayu. Apakah cowok itu sedang sedih dan sedih itu dia penyebabnya? Tapi, kenapa? Bukankah dia yang seharusnya sedih mendengar kata benci setelah dia tidak sengaja mencium.
Bbrruumm ...
Bbrruumm ...Terdengar jelas itu isyarat si pemilik motor sedang marah.
Terlihat Renu melesat bagai cahaya keluar dari halaman lalu menghilang pergi dari jalanan komplek.
Tidak aman berkendara secepat itu. Di tengah malam. Sehabis hujan. Ewil berlari masuk ke dalam rumah. Mengambil jaket, helm dan kunci motornya untuk mengejar Renu.
🐇
“Ren, heningnya dunia seindah ini kalo ga ada suara manusia.”
Tengah malam, sehabis hujan, jalan benar-benar sunyi. Hanya suara knalpotnya yang nyaring membelah jalanan basah.
“Kadang-kadang. Capek dengar manusia mulu.”
Renu capek mendengar suara di dalam kepalanya sendiri.
“Pas sendiri di jalan malam-malam kayak ini, ga ada orang, nyiptain perasaan 'dunia akhirnya milik gue'.”
Dunia tetap bukan miliknya. Bahkan teman yang hanya teman tak akan mungkin jadi miliknya.
Tarikan pada gas semakin kencang. Menambah kecepatan melewati jalanan sunyi dengan lampu jalanan di kiri-kanan. Semua sama, sunyi. Lampu-lampu dari atas jalanan layang pun masih sama terlihat seperti kota modern di planet lain di dalam film.
KAMU SEDANG MEMBACA
REW Rabbit [ RenHyuck ]
Teen FictionR E W rabbit : Ruby eye - white / white bunny with ruby eyes New Zealands are bred for meat, pelts, show, and laboratory uses, being the most commonly used breed of rabbit both for testing Arti lainnya dari kelinci percobaan adalah orang yang pertam...