07. Kejutan Kecil

950 118 2
                                    

“Saat lo suka sama seseorang, menurut lo momen apa yang bikin lo yakin dia juga suka sama lo?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Saat lo suka sama seseorang, menurut lo momen apa yang bikin lo yakin dia juga suka sama lo?”

Renu, Rayi dan Mella berada di kelas yang sama, kelas XI IPA I. Sering ke mana-mana bertiga: duduk berdekatan dan selalu pergi bersama ke mana pun tujuan mereka saat jam istirahat—sangat jarang terpisah karena Renu memerlukan kedua teman ceweknya itu.

Bukannya Renu membatasi lingkaran pertemanan, dia merasa lebih nyaman saja bersama dua cewek itu. Sudah kenal lama semenjak SMP, teman satu kelompok belajar berlanjut menjadi teman nongkrong dan sekarang mereka bisa disebut sahabat.

Renu masih bergaul dengan teman-temannya yang lain. Sesekali dia mau saja makan bersama teman yang lain di kantin gedung IPS—baginya merepotkan, membuang waktu jika terus pergi ke kantin IPS sementara kantin IPA sangat dekat dari kelasnya. Sesekali mereka akan berkumpul seperti dulu bersama Yan, Eno dan Azim di kantin, tanpa Ewil dan Deri—mereka beda sekolah.

“Kalian pernah tertarik sama seseorang, kan?” tanya Renu.

Rayi dan Mella kompak menganggukkan kepala.

“Pernah sih gue suka sama cowok, tapi ga semua perlakukan baik seseorang itu tanda dia suka kita,” kata Rayi.

“Kasih contoh aja, apa kejadian nyenengin saat kalian suka sama seseorang,” ujar Renu.

Rayi menatap Renu. “Lo pengen nyenengin hati seseorang sama tindakan lo?”

Renu mengangguk. “Biar dia mikir gue suka sama dia.”

“Emang udah di tahap mana lo sama dia?”

Renu terdiam.

“Baru kenalan? Udah lama PDKT? Atau bagaimana?”

Renu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

“Baru kenalan ya?” tebak Mella.

Renu mengedipkan kelopak matanya beberapa kali sambil menempelkan ujung kuku jempolnya ke gigi.

“Baru kenal sih biasanya gini.” Mella mengambil posisi nyaman untuk bicara. Tubuhnya condong mendekat ke kedua temannya, sambil menautkan jemari kedua tangannya dia menatap Renu dan Rayi bergantian. “Baru tertarik sama fisik karena baru kenal udah jatuh cinta deep banget kayaknya ga mungkin. Di tahap ini hal yang nyenengin itu adalah saat lo beraninya ngelirik doang, ternyata dia nya juga ngelirik ke arah lo. Ga sengaja saling menatap, eh dia nya ngasih senyuman. Kejadian kayak gitu tuh rasanya—” Jemarinya yang saling bertaut semakin erat dan matanya berbinar saat bicara. “—Ya Tuhan, dia noleh dan kasih gue senyuman, pasti dia juga suka sama gue.”

REW Rabbit  [ RenHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang