8

3.3K 391 297
                                    

















|| Hollaa!!! Meskipun ngk tembus target ngk papa lah, anggap aja up malam ini sebagai bonus hihihi. Lagi sedikit gembira aja soalnya. Btw... aku harap kalian masih senantiasa berkomentar. Target up chapter selanjutnya, 140 komentar yappp ngk mau tahu😁 jangan lupa komen di paragraf supaya aku lebih mudah baca☺️ ||















 Target up chapter selanjutnya, 140 komentar yappp ngk mau tahu😁 jangan lupa komen di paragraf supaya aku lebih mudah baca☺️ ||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Pagi itu setelah mengenakan pakaian kantor yang rapi. Jungkook turun ke lantai bawah, melihat sarapan telah tersedia diatas meja makan seperti biasa. Dia berjalan mendekat, sekali lagi mendapat senyum ramah dari sang gadis begitu tiba.

"Selamat pagi,"

Tidak ada jawaban apapun, hanya anggukan kecil seperti apa yang selalu ia tanggapi sebelumnya. "Bibi mana?"

"Ada di halaman belakang, sedang menyiram sayuran. Tanah disini subur sekali dan aku tidak sabar menanam wortel."

Jungkook sibuk mengunyah makanan dalam mulutnya sembari mendengarkan Bae Yeona berceloteh ria seperti sebelum-sebelumnya. Ia menanggapi dengan anggukan, lalu menampilkan senyum tipis dan menjawab sekenanya ketika gadis itu bertanya.

Pagi berlangsung seperti biasa. Padahal tadi malam mereka sedang tidak baik-baik saja. Jungkook jelas mengingat bagaimana keduanya saling beradu argumen tentang Yerim. Yang hampir membuat dirinya muak karena pertengkaran mereka selalu saja membawa-bawa gadis yang menurutnya tidak bersalah sama sekali.

Ia bukan maksud membela, hanya sedikit tidak terima sebab sahabat wanitanya terus di sudutkan oleh sang istri.

Tetapi hal itu sepertinya tidak perlu terlalu di pikirkan, Yeona baik-baik saja. Bersikap seakan mereka tidak pernah ada masalah sebelumnya.

"Sudah buat daftar belanja?"

"...... kau serius bisa menemani aku? Tidak masalah loh jika aku harus pergi dengan Bibi Han? Lagipula aku tidak akan sampai ke pusat kota. Ada supermarket tidak jauh dari dataran tinggi ini."

"Tidak apa,"

"Terimakasih kalau begitu.... ah, aku akan bersiap. Tunggu ya?" Jungkook mengangguk, lalu membawa piring bekas makannya ke wastafel lantas mencuci hingga bersih.

Ini seakan telah menjadi kebiasaan, setelah melihat Yeona kerap kali melakukannya sehabis makan.

Kembali duduk, Jungkook memainkan benda elektronik itu. Mengecek beberapa email pekerjaan yang masuk kemudian pandangannya tiba-tiba jatuh pada sekeranjang apel segar diatas meja.

"Itu----tadi temannya Nyonya datang kemari, memberikan sekeranjang apel segar."

Ia mengambil salah satu buah tersebut, memperhatikannya intens dengan kedua alis tertaut. Hanya sedikit ragu karena mereka baru saja tinggal di sini, letak kediaman mereka pun agak jauh dari perumahan warga distrik ini. Jadi... siapa teman Yeona yang dimaksud Bibi pekerja tadi malam?

Treat Your Heart [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang