Treat Your Heart [M] ✓

42

|| Hallo sayang semua, malam ini aku ngk bisa ngobrol panjang karena aku bener-bener ngantuk-sengantuk-ngantuknya😭😭 jadi langsung aja ke target ya? 430 komentar, tapi aku pasti selalu menunggu tambahan lebih apalagi kalo nyampe 1K komenan😭😭

Maaf banget kalo ngk nge-feel, aku ngetiknya pas lagi ngantuk banget sumpah, mana belum sempat mandi😭

Jangan lupa ramaikan paragraf selalu bestie💜💜 ||

Cklek.

Pintu ruangan besar itu terbuka lebar, memasang ekspresi wajah angkuh... pria itu tampak tenang melewati berbagai macam tempat sebelum akhirnya membawa dia kemari.

Sesampai di dalam sana, pria tersebut mendekati seorang wanita yang dengan anggun menikmati secangkir teh hangat di sebuah gelas berlian dengan kemurnian asli 100%.

"Selamat datang, Pak...."

"Aku membawa 12 rahasia besar negara di dalam sini, cari tahu mengenai Kim Saerim. Dan cari cara untuk menamatkan dia!"

Wanita yang kira-kira berusia 50 tahun lebih sedikit itu tampak tersenyum sinis. Lalu, meletakan gelas tersebut dan membuka beberapa lampiran dari pria dihadapannya ini.

"Kau suruhan Sanghoon?"

"...... anda tidak perlu tahu lebih jelas."

"Tapi dari gelagatmu memang begitu. Kau pasti salah satu bawahannya, astaga, tidak ku sangka atasanmu itu memerlukan bantuanku." gumamnya menggeleng-gelengkan kepala lantas menandatangani berkas-berkas tersebut dengan anggun.

"Saerim hanya bisa di temui oleh orang-orang tertentu. Perannya sangat besar dalam dunia politik kau tahu?"

"Tubuhnya yang berperan besar. Tolong di catat Nyonya," tegasnya memicingkan mata tajam. Ia memberikan satu lagi lampiran penting, sebelum akhirnya merebut dua lembar kertas itu dari tangan wanita dihadapannya begitu selesai di tandatangani.

"Tck, perempuan licik itu memegang banyak bukti tentang kelakuan beberapa pejabat. Jika kita menyenggolnya sedikit saja? Aku juga akan kecipratan masalah, atasanmu juga..."

"Tn. Sanghoon menyayangkan anda berkata begitu. Beliau menjamin Anda akan langsung turun jabatan jika terus bermulut panjang!"

"Mentang-mentang posisinya paling penting di negeri ini. Tck!"

"Saya tidak punya kepentingan apapun lagi. Permisi,"

"Hey....." panggil wanita paruh baya tersebut. Membuat langkah pria ini terhenti lantas kembali berbalik dan menghadap kearahnya lagi.