32

2.9K 364 588
                                    

























|| HALLOO OOOO!!! Maap aku ngk bisa triple up maupun double update karena tadi udah mulai masuk kerja, walopun mata masih bengkak+sakit🥲

Jangan lupa meninggalkan jejak komentar ya sayang semua, kalo kalian udah mulai bosen juga ngomong aja yukk, supaya chapter terakhir bisa aku adakan😁

150 komentar, kalo bisa sih nambah ya... bisa ah, yang baca aja banyak masa cuma mau numpang baca doang ngk mau beri tanggapan? Pecundang ya? UPS🤭

Jangan lupa komentar di paragraf ya sayang semua, bagi yang tidak meninggalkan komentar maka masuk daftar blacklist bulan ini🥰 ||























Jangan lupa komentar di paragraf ya sayang semua, bagi yang tidak meninggalkan komentar maka masuk daftar blacklist bulan ini🥰 ||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















"Makan nanas segar kemarin?" tanya Minji pada saat putranya baru saja tiba di ruang makan.

"Ya."

"Pantas saja badanmu penuh bintik merah?"

Jungkook tidak menjawab lagi, ia justru menyeruput segelas kopi buatan istrinya yang mana Yeona tengah menyiapkan sarapan pagi untuk mereka semua. Seperti rutinitasnya seperti biasa dengan dibantu oleh Bibi Han.

Minji sih bukannya tidak mau bantu? Dia hanya menghindari kuku-kuku cantiknya rusak atau saat perekrutan model terakhir, ia tidak akan terpilih menjadi juri.

"Ayah belum datang?"

"Ya.... sepertinya dia benar-benar tidak dapat kemari karena tugasnya. Dan Minggu depan Ibu harus balik lagi ke Beijing."

"Baguslah..."

"Anak kurang ajar tidak tahu di untung!" seru Minji, memukul kepala putranya tanpa belas kasihan lalu memperhatikan Yeona. Wanita yang benar-benar ingin dia jaga sampai titik hidup terakhirnya nanti.

"Sayang, Ibu khawatir kalau kau terus-terusan kesana kemari. Jangan sampai lelah loh?"

"Yeona kan sudah janji sama Ibu?" sahut perempuan tersebut dibarengi senyum ramah.

Duduk perlahan-lahan di salah satu kursi lantas mereka pun mulai menikmati sarapan pagi.

"Jungkook-ah, ikan?"

"Tidak, menciumnya saja membuatku----ugh! Sial!" Jungkook beranjak, menuju wastafel dan kembali menyalurkan rasa mualnya seperti kemarin.

"Hati-hati, nanti ususmu keluar." tukas Kim Minji dibarengi nada mengejek.

Jika saja mual itu bisa berhenti sebentar, Jungkook bersumpah akan mengeluarkan kata-kata yang lebih kurang ajar lagi untuk orangtuanya ini.

"Jangan khawatir Yeona, Kakek dan Ayahnya Jungkook dulu juga begitu. Bahkan lebih parah...."

Treat Your Heart [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang