38

2.6K 381 710
                                    


















|| Hallo!! Mau menyampaikan kalo aku ngk bisa banyak cerita lagi di halaman ini karena masih harus lanjutin ketik e-book dua N.E.X.T 😭

Berhubung tiga-empat chapter lagi tamat, target aku naikin ya... tembusin dulu 430 komentar, penuhi paragraf dan jangan spam yang ngk nyambung sama alur cerita🥰 terimakasih banyak atas perhatiannya.... ||





















 ||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Jungkook menuruni anak tangga pada pukul setengah tujuh pagi dengan pakaian kantor yang rapi. Ia tampak sibuk berteleponan, bahkan sejak semalam... dia juga sibuk dengan pekerjaan yang entah sampai pukul berapa dini hari.

"Ya, aku akan langsung menemui pengacara Na Cheonsam. Kau urus yang lain," katanya mendengarkan dengan baik seseorang di sebrang sana berbicara. "Baiklah... terimakasih, Chinhwa."

Setelahnya, pria itu pun berjalan menuju dapur. Menemukan Yeona yang tengah mengenakan celemek dengan tangan terampil mengaduk sayur tumis bayam.

"Yeona, aku langsung pergi."

"Hey tapi-----"

"Aku sudah buru-buru. Maaf,"

"Baiklah... nanti biar ku antarkan bekal ke kantormu."

"Ya, terimakasih." Jungkook menghampirinya, meraih pinggang sang istri lalu memberikan kecupan pada keningnya. Tentu saja setelah mengetahui situasi Bibi Han tidak di sekitar mereka.

"Hati-hati Jungkook-ssi..."

Pria itu tersenyum lalu segera mengambil langkah dari rumah ini. Ia sudah kepalang di kejar waktu. Lagipula Jungkook memanglah seseorang yang disiplin, jika sudah ditetapkan jadwal maka ia tak akan menunda lebih lama.

"Nyonya tidak ke rumah sakit?" tanya Bibi Han usai kembali setelah menjemur pakaian basah di rooftop.

"Nanti siang, jadwal operasinya dimulai jam tiga sore."

"Begitu....? Mmmm.... Tuan masih tidur ya Nyonya?"

"Dia sudah berangkat, baru saja. Katanya sih buru-buru?"

"Akhir-akhir ini Tuan sibuk sekali? Kalau Nyonya besar tahu? Pasti langsung dimarahi...."

Bae Yeona terkekeh, meraih tempat bekal di salah satu nakas kemudian mempersiapkan makanan didalam sana. "Bibi Han jangan begitu."

"Tapi seru kan, Nyonya? Sampai bergetar rumah ini mendengar suaranya Nyonya Minji..." perempuan setengah paruh baya ini menghela nafas. "Saya jadi rindu dengan Nyonya besar,"

"Iya, aku juga."

Yeona meraih ponsel diatas meja. Memesan sebuah taksi lalu membantu Bibi Han mencuci piring. Ia sudah terbiasa dengan seluruh pekerjaan ini, dari dulu malah... sejak Ibunya masih ada.

Treat Your Heart [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang