10

3.1K 380 249
                                    











|| Lohaa!! Maaf aku back nya malam terus ya huhuhu... semakin dekat puasa, semakin sibuk pula aku di tempat kerja 😭 jadi aku ngak nentu bisa upnya kapan aja, mohon di maklumi readers-nim..

Makasih banyak atas partisipasi kalian dalam meramaikan komentar. Aku harap semakin naik dan naik huhuhu😭

Aku ngantuk banget jadi langsung pasang target aja, 170 komentar gimana hayoo? Bisa ngk? Gas ngk? 😁  Jangan lupa komentarnya di paragraf supaya aku mudah baca ||













Aku ngantuk banget jadi langsung pasang target aja, 170 komentar gimana hayoo? Bisa ngk? Gas ngk? 😁  Jangan lupa komentarnya di paragraf supaya aku mudah baca ||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














"Tehmu, Jungkook-ssi...." ujar Yeona sembari menaruh teh buatannya diatas meja ruang tamu. Sang suami tengah menyelesaikan pekerjaan kantor, dirinya pun begitu terkejut kala menemukan ada banyak sekali berkas dan dokumen berceceran disana.

"Yeona. Aku ingin bicara penting," Bae Yeona kembali duduk. Padahal tadi ia berniat menuju kamar untuk langsung istirahat karena benar-benar lelah.

"Ada apa, Jungkook-ssi?"

"Aku membeli ini saat pulang kerja, tolong diminum."

"Pil? Bukankah ini.... pil penunda kehamilan?"

"Aku tidak ingin memiliki anak untuk sekarang."

"Tapi Ibu----"

"Yeona. Jangan dengarkan dia, pikirkan dirimu, kau seorang dokter yang sibuk..."

"Bukankah kau memiliki alasan lain, Jungkook-ssi? Penundaan anak ini bukan hanya karena masalah kerja kan?"

"....... aku belum siap menjadi seorang Ayah."

"Kenapa?"

"Yeona. Tolong mengerti saja,"

Perempuan itu menganggukan kepala, membawa pil tersebut menuju dapur dan menelan satu disana bersamaan dengan segelas air putih.

Ia agak sedikit kecewa dengan keputusan sang suami, padahal dia sendiri sudah begitu siap menyambut status baru sebagai seorang Ibu. Memberikan kebahagiaan besar pada kedua mertuanya serta sang Ayah yang juga ikut menunggu kelahiran bayi dari mereka.

Tapi sudahlah, ia lelah jika harus berperang argumen dengan sang suami yang ujung-ujungnya tidak habis-habis.

"Aku naik duluan, Jungkook-ssi." nada bicaranya begitu dingin. Ini adalah kali pertama Bae Yeona tak menampakkan wajah ayunya dihadapan sang suami saat akan ijin ke kamar lebih dulu.

"Maaf, Yeona..." gumamnya sembari memfokuskan diri pada berkas-berkas tersebut.

Ia sadar bahwa keputusannya adalah salah. Sudah banyak yang menunggu adanya bayi di keluarga ini, namun Jungkook sendiri tidak bisa memberikan itu. Dia terlalu takut pada satu hal, dan faktor tersebut yang membuatnya harus mengambil keputusan ini.

Treat Your Heart [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang