15

2.7K 361 325
                                    














|| Maap baru up eheqq!! 🤭 Aku nungguin komentar sampe tembus target soalnya, bukannya sengaja ngk up.... pengen banget up tahu kemaren malam tapi ya... balik lagi, target komen 170 tidak kecapai 😁

Chapter lanjutan... aku mau 170 komentar aja hihi, kalo tembusnya lambat berarti aku up nya juga bakal lambat☺️ jangan lupa komentar di paragraf agar terbaca merata olehku sayang semua... hihi 😁 ||











 hihi 😁 ||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












Jungkook melihat mereka yang masih asik mengobrol di ruang keluarga dengan tatapan jengah. Ia lebih memilih berada di luar, bersama beberapa laporan sambil menyeruput nikmat secangkir kopi buatannya sendiri. Catat itu!! Buatannya sendiri! Ini semua karena sang Ibu, dia bahkan baru mendekati istrinya beberapa langkah untuk meminta dibuatkan minuman bewarna hitam itu tapi Ibunya mengatakan kalau dia adalah pengganggu.

Jika saja dia tak mendengarkan ucapan Yeona untuk bersikap lebih baik dengan Ibunya sendiri maka Jungkook tidak akan segan mengusir sang Ibu dari rumah ini sebanyak 10 kali.

"Jungkook? Kenapa malah duduk di teras?" seorang pria dengan jaket kulit hitam datang dibarengi senyum miring mengejek. "Kau terlihat seperti Bapak-Bapak sekarang."

"Diamlah, Ayah!" peringatan darinya tak membuat tawa kecil Sanghoon berhenti. Ia duduk di salah satu kursi, memperhatikan putranya yang berwajah masam itu lantas melihat kedalam. Oh... kini dia tahu alasannya.

"Kau tahu sendiri kalau Ibumu ingin memiliki anak perempuan dari dulu."

"Kenapa tidak sekalian mengganti kelaminku saja saat baru melahirkan aku?"

"Memang kau mau?"

Jungkook mencebik kesal melihat tawa kecil sang Ayah yang masih terpatri indah menghiasi wajah tegasnya. Beruntung dia ini sangat takut pada orangtua itu, jika tidak... ia pasti akan beradu mulut seperti perdebatannya bersama Minji barusan.

"Pernikahanmu baik-baik saja kan, Jung? Ayah khawatir, ini pernikahan pertamamu."

"Ayah ingin aku menikah berapa kali?" nada ketus mulai terdengar. Agak jengkel karena harus melalui obrolan dengan sang Ayah sebab ia tak bisa bebas menghinanya seperti Minji.

"Maksudku... kau ini anak yang sulit diatur. Sikap acuhmu juga menurun dariku dan.... Ayah takut Yeona tidak dapat terbiasa seperti Ibumu."

"Dia cukup baik." balasnya kembali disibukkan dengan beberapa dokumen.

Tolonglah, untuk sekarang saja ia sangat ingin kedua orangtuanya keluar dari rumah ini. Atau paling tidak... ini adalah kunjungan terakhir mereka datang kesini. Dia sungguh keberatan dengan mulut cerewet Minji yang banyak menceritakan hal-hal memalukan tentangnya di masa lalu pada sang istri.

Treat Your Heart [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang